TRIBUNNEWS.COM - Profil Hendra Setiawan, pebulu tangkis ganda putra Indonesia yang mendapat julukan 'Profesor Badminton' dari atlet tepok bulu asal Korea Selatan, Lee Yong Dae.
Hendra lahir pada 25 Agustus 1984, di Pemalang, Jawa Tengah.
Di awal kariernya di dunia bulu tangkis, Hendra dipasangkan dengan Markis Kido.
Sederet prestasi berhasil diraih Hendra/Kido hingga sempat menduduki ranking satu dunia pada tahun 2007 silam.
Salah satu gelar juara prestius yang pernah diraih Hendra/Kido adalah medali emas Olimpiade Beijing 2008 cabang bulu tangkis ganda putra.
Hendra/Kido menyabet gelar juara setelah berhasil menaklukkan wakil China, Cai Yun/Fu Haifeng dengan skor akhir 12-21, 21-11, dan 21-16.
Baca juga: Komentar Coach Naga Api saat Ahsan/Hendra Didesak Gantung Raket oleh Netizen
Dan di akhir tahun 2012, Hendra lalu dipasangkan dengan Mohammad Ahsan yang sebelumnya berpasangan dengan Bona Septano.
Sejak saat itulah, Hendra/Ahsan makin dikenal banyak orang seiring prestasi yang mereka raih.
Pada tahun 2013, Hendra/Ahsan mampu menyabet dua gelar superseries, yakni juara Malaysia Open dan Indonesia Open.
Dalam dua turnamen tersebut, Hendra/Ahsan mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun.
Bahkan, pasangan berjuluk The Daddies itu mampu membungkam Lee Yong-dae/Ko Sung-hyun dengan dua set langsung.
Melihat kemampuan ciamik The Daddies, maka tak heran jika Lee Yong-dae memberikan julukan 'Profesor Badminton' untuk Hendra Setiawan.
Dijuluki 'Profesor Badminton' Oleh Lee Young Dae
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Wonderplay, 30 September 2022, Lee Young Dae tak sungkan memberikan sanjungan kepada mantan rivalnya itu.
Lee Yong Dae menyebut bahwa Hendra Setiawan adalah seorang professor badminton kepada dua host di kanal Youtube tersebut.
"Atlet Malaysia dan Indonesia sepertinya rajin berolahraga kan?"
"Ketika naik ke kelas atas, atlet dari Indonesia tidak disarankan untuk berolahraga, dibiarkan begitu saja."
"Paginya bermain-main, sorenya datang untuk latihan."
"Dan saat itu juga, mereka harus mencari jati dirinya."
"Pemain yang tidak bekerja keras akan tersingkir."
"Seperti yang saya katakan, Setiawan adalah professor badminton, pemain ini dihormati oleh semua pemain," kata Lee Yong Dae.
Saat ini, Lee Yong Dae sudah tak aktif menjadi pemain profesional.
Ia memutuskan pensiun dari panggung internasional setelah gagal mempersembahkan medali pada Olimpiade Rio De Janeiro 2016.
Beda dengan Hendra yang saat ini masih aktif di dunia bulu tangkis.
Meski sudah berumur 38 tahun, Hendra masih bisa menunjukkan kelasnya di dunia bulu tangkis dengan menempati ranking tiga dunia.
Baca juga: Bocoran Ahsan/Hendra Gantung Raket, The Daddies Singgung Keinginan Jadi Pelatih
Daftar Prestasi Hendra Setiawan
Dengan Markis Kido
- Runner up Denmark Open 2004
- Juara Indonesia Open 2005
- Runner up Indonesia Open 2006
- Juara Hongkong Open 2006
- Juara China Open 2006
- Runner up China Masters 2007
- Runner up Swiss Open 2007
- Juara Chinese Taipei Open 2007
- Juara China Open 2007
- Juara Hongkong Open 2007
- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia
- Juara Malaysia Open 2008
- Juara China Master 2008
- Medali emas Olimpiade 2008
- Medali perunggu Kejuaraan Dunia BWF 2010 di Paris, Prancis
- Medali emas Asian Games 2010 di Guangzhou, China
Dengan Mohammad Ahsan
- Juara Malaysia Open 2013
- Juara Indonesia Open 2013
- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2013 di Wuhan, China
- Juara All England 2014
- Juara Malaysia Open 2015
- Medali emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan
- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Jakarta, Indonesia
- Medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2019 di Basel, Swiss
- Medali emas Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark
- Medali perak Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Tokyo, Jepang
- Runner up All England 2022
- Runner up Malaysia Masters 2022
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)