TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tak yakin dirinya mampu meraih hasil maksimal pada seri pembuka MotoGP 2023 di Portugal, Minggu (26/3/2023) mendatang.
Alasan mengapa Fabio Quartararo minder untuk bersaih meraih kemenangan pada MotoGP Portugal 2023 lantaran adanya masalah baru pada tunggangannya, YZR-M1.
Diakui oleh Quartararo, M1 kedepatan bergetar hebat saat dipakai pada tes pramusim MotoGP 2023 Portugal di Sirkuit Portimao, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: Jadwal MotoGP 2023 Portugal Lengkap Jam Tayang Trans7 - Marc Marquez Kehilangan Partner Diskusi
Quartararo memandang bahwa getaran pada bodi motor M1 jauh lebih berbahaya ketimbang masalah top speed yang berulang kali dia keluhkan.
Rider berjuluk El Diablo ini memang masih dihantui pada tes pramusim MotoGP 2023 Portugal hari pertama. Hal itu tercermin pada hasil yang dia raih saat melakukan tes di Sirkuit Portimao.
Fabio Quartararo mengakhiri sesi tes di posisi kedelapan, tertinggal jauh dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) sebagai yang tercepat.
Bahkan penggunaan ban baru membuat M1 oleh Quartararo sulit untuk dikendalikan. Kuda besi Yamaha yang sejauh ini dikenal sebagai motor ramah pembalap, justri dipandang oleh El Diablo mulai tak stabil ketika ban baru yang dipilih.
"Penggunaan ban baru memiliki hal yang berkebalikan jika dibanding musim lalu. Saat ini, masalahnya tak hanya meliputi buat braking saja, namun juga cornering maupun ketika untuk membuka throttle," terang Fabio Quartararo dikutip dari laman Crash.
"Sedangkan musim lalu, ketika saya menggunakan ban baru, nyaris di semua titik saya menemukan speed terbaik."
Alih-alih menemukan kecepatan yang didamba, Fabio Quartararo merasa ada bagian motor yang dirasa bergetar dan membuatnya tak nyaman untuk menggeber M1.
"Namun sekarang, motornya malah bergetar dan sulit ketika untuk menambah kecepatan 9dalam kondisi bergetar)," terang juara dunia MotoGP 2021.
Uniknya, ketika menggunakan ban bekas, kinerja M1 bisa jauh lebih maksimal.
"Yang biking bingung, ketika ban bekas yang digunakan, catatan waktunya justru lebih baik."
"Itu sedikit lebih baik, tapi saya membuat '39,6 detik dan tahun lalu, setelah sepanjang akhir pekan di tengah hujan, putaran ketiga balapan saya dengan ban sedang adalah 39,4 detik," kata dia.
Quartararo khawatir jika masalah ini tidak cepat teratasi maka akan sangat merugikan. Seperti diketahui musim depan MotoGP akan memberlakukan sprint race yang berjumlah setengah dari jumlah lap balapan utama.
Masalahnya sprint race yang digelar pada hari sabtu, juga memperebutkan poin. Meski hanya diberikan kepada sembilan pebalap terdepan dengan sistem setengah poin dari balapan utama hari minggu.
“Masalahnya bukan hanya saat kualifikasi, tapi juga dengan ban baru. Saya khawatir dengan balapan Sprint karena jika dibandingkan dengan pebalap teratas, saat mereka memasang ban baru dan kami memasang ban baru, kami setengah detik lebih lambat," pungkas Quartararo.
(Tribunnews.com/Giri)