Sedangkan pelaksanaan sprint race sendiri berlangsung satu hari sebelum balapan utama.
Pada main race, pembalap yang finis di P1-P15 mendapatkan poin, seperti perhitungan biasa. Berbeda dengan sprint race hanya rider yang finis di urutan 1-9 yang mendapatkan raihan angka.
Pembalap yang mampu finis di posisi 1 pada main race mendapatkan 25 poin, sedangkan sprint race diganjar 12 angka.
Jika ditotal, seorang pembalap mampu menghasilkan 37 poin maksimal dari satu seri balapan.
Jika sampai ada pembalap yang berhasil mendominasi sprint race dan main race di 21 ronde otomatis total poin yang didapat adalah 777 poin.
Total 777 poin itu sudah melampui rekor perolehan total poin tertinggi yang dibuat Marc Marquez di MotoGP 2019 dengan 420 poin.
Bukan hal yang mustahil bagi seorang pembalap untuk menciptakan sebuah dominasi dalam satu musimnya. Terlebih, pencapaian 421 poin merupakan hal yang mungkin terjadi untuk melewati rekor milik The Baby Alien.
Ducati, lewat 8 ridernya berpeluang besar untuk bisa menghancurkan catatan menawan tersebut.
Merujuk kepada hasil tes pramusim MotoGP 2023 Portugal lalu, Francesco Bagnaia berpotensi untuk menjadi rider pertama yang melewati rekor elite dari seniornya tersebut.
MotoGP 2023 sendiri dimulai pada 26 Maret nanti saat menggelar balapan di Sirkuit Portimao, Portugal.
Sebagai tambahan, sejak Portimao diperkenalkan dalam kalender balap MotoGP 2020, Marc Marquez sekalipun belum pernah menang di lintasan yang memiliki panjang hampir 6 km ini.
(Tribunnews.com/Giri)