Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - MotoGP 2023 dipastikan banyak kejutan dan tantangan mengingat Dorna melahirkan sejarah baru di kalender balap Grand Prix roda dua ini.
Penyelenggaraan sprint race dan 21 seri di jadwal balapan MotoGP 2023 merupakan tantangan bagi Marc Marquez dari rider lainnya untuk berpacu, tak hanya gelar juara dunia namun juga konsistensi.
Lebih dari itu, adanya sprint race dan main race membuat balapan MotoGP 2023 berjumlah 42, angka yang besar untuk satu kalender kejuaraan dunia.
Baca juga: Prediksi Hasil MotoGP Portugal 2023: Marc Marquez Cium Aroma Kemenangan Pecco Bagnaia di Portimao
Merujuk kepada banyaknya jumlah balapan, ada satu rekor milik Marc Marquez yang berpeluang untuk pecah pada kejuaraan dunia MotoGP 2023.
Marc Marquez memang dikenal sebagai rider sensasional, bahkan jauh sebelum debut di kelas para raja.
Pamornya semakin meningkat setelah mengawali musim pertamanya di kelas MotoGP dengan raihan gelar juara dunia musim 2013.
Tercatat, hingga kini rider pemilik nomor #93 ini membukukan enam gelar juara dunia MotoGP (2013,2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019).
Tak heran jika kemudian Marc Marquez disebut-sebut sebagai rider nomor satu dunia saat ini. Meski harus diakui prestasinya mengalami penurunan sejak musim 2020 akibat dilanda cedera.
Namun ada satu rekor milik Marc Marquez yang belum terpecahkan hingga kini.
The Baby Alien -julukan Marquez- merupakan rider era MotoGP 4-tak yang memegang jumlah perolehan poin terbanyak dalam satu musimnya.
Dirangkum dari laman resmi MotoGP, rekor tersebut diukir pemegang 8 gelar juara dunia tersebut di MotoGP 2019.
Prestasi pembalap bernomor start 93 itu jadi sejarah sepanjang era MotoGP 4-Tak bisa tembus perolehan poin hingga di atas angka 400.
Pada musim MotoGP 2023 ini, rekor tersebut berpeluang ambyar alias terpecahkan. Begini perhitungannya.
Jumlah ronde balapan MotoGP 2023 ialah 21 di mana balapan hari minggu disebut dengan main race.
Sedangkan pelaksanaan sprint race sendiri berlangsung satu hari sebelum balapan utama.
Pada main race, pembalap yang finis di P1-P15 mendapatkan poin, seperti perhitungan biasa. Berbeda dengan sprint race hanya rider yang finis di urutan 1-9 yang mendapatkan raihan angka.
Pembalap yang mampu finis di posisi 1 pada main race mendapatkan 25 poin, sedangkan sprint race diganjar 12 angka.
Jika ditotal, seorang pembalap mampu menghasilkan 37 poin maksimal dari satu seri balapan.
Jika sampai ada pembalap yang berhasil mendominasi sprint race dan main race di 21 ronde otomatis total poin yang didapat adalah 777 poin.
Total 777 poin itu sudah melampui rekor perolehan total poin tertinggi yang dibuat Marc Marquez di MotoGP 2019 dengan 420 poin.
Bukan hal yang mustahil bagi seorang pembalap untuk menciptakan sebuah dominasi dalam satu musimnya. Terlebih, pencapaian 421 poin merupakan hal yang mungkin terjadi untuk melewati rekor milik The Baby Alien.
Ducati, lewat 8 ridernya berpeluang besar untuk bisa menghancurkan catatan menawan tersebut.
Merujuk kepada hasil tes pramusim MotoGP 2023 Portugal lalu, Francesco Bagnaia berpotensi untuk menjadi rider pertama yang melewati rekor elite dari seniornya tersebut.
MotoGP 2023 sendiri dimulai pada 26 Maret nanti saat menggelar balapan di Sirkuit Portimao, Portugal.
Sebagai tambahan, sejak Portimao diperkenalkan dalam kalender balap MotoGP 2020, Marc Marquez sekalipun belum pernah menang di lintasan yang memiliki panjang hampir 6 km ini.
(Tribunnews.com/Giri)