TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia tak memiliki penggambaran yang tepat untuk hasil MotoGP Argentina 2023 selain kata "sial".
Berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Francesco Bagnaia mengakhiri seri kedua MotoGP 2023 di urutan ke-18.
Ini menjadi cerita klimaks bagi Francesco Bagnaia yang mengarungi MotoGP Argentina 2923 dalam kondisi tidak prima.
Francesco Bagnaia, pada hari kedua MotoGP Argentina 2023 sempat mengeluhkan kondisinya tak fit karena sakit demam.
Dewi fortuna semakin tak berpihak kepada Francesco Bagnaia lantaran main race berlangsung dalam kondisi wet race di bawah guyuran hujan deras.
Baca juga: Jadwal MotoGP Amerika 2023 serta Jam Tayang Trans7: Menanti Comeback Bastianini di COTA
Sempat menduduki posisi dua ketika balapan berlangsung hingga lap ke-16, namun ketika tiba di putaran ke-17, juara dunia MotoGP 2022 ini terkapar alias jatuh di tikungan ke-13.
Meski bisa melanjutkan balapan, namun dia finis di posisi ke-16. Ini merupakan pencapaian buruk bagi Bagnaia yang awalnya difavoritkan menang di grand prix Argentina.
Hasil ini memperpanjang catatan minor bagi pabrikan Ducati. Di mana tidak ada satupun pembalap dari tim utama yang mampu meraih kemenangan di Termas de Rio Hondo sejak diperkenalkan kali pertama pada musim 2014.
Hasil buruk itu membuat pebalap berjuluk Pecco itu kehilangan posisi puncak klasemen yang kini di tempati oleh Bezzecchi.
Dia turun ke posisi kedua klasemen dengan 41 poin, tertinggal sembilan poin dari Bezzecchi, rekan sesama alumni akademi pebalap VR46.
Pecco terjatuh saat dirinya tidak sedang memacu motornya pada limit pengendalian dalam balapan yang berlangsung basah itu.
Dia sedang menjaga ritme pace di posisi kedua, tidak berselang lama setelah dia bertarung dengan pebalap Gresini Racing Alex Marquez di posisi ketiga. Pecco kehilangan cengkeram ban saat keluar dari tikungan, dan terjatuh.
"Saya kecelakaan. Kecewa itu pasti. Saya mengalami kecelakaan yang tak bisa dimengerti apa alasannya. Kadang anda mengalami kecelakaan dan anda tidak tahu mengapa. Kecelakaan seperti itu paling sulit dipahami, paling sulit untuk dipelajari," ungkap Pecco Bagnaia, seperti yang dikutip dari laman Speedweek.
"Dalam 16 putaran saya melakukan manuver yang sama, tetapi dalam putaran itu saya kecelakaan. Itu juga kecelakaan yang tidak wajar, karena biasanya ketika anda kehilangan ban depan, itu karena anda mengerem terlalu keras atau melepas rem terlalu cepat," tambah kekasih Domizia Castagnini.
"Hari ini (kemarin red), saya kehilangan ban depan saat mengegas. Jadi, ini sesuatu yang lebih sulit dipahami. Namun, itu yang terjadi. Saya melakukan kesalahan," lanjut pebalap asal Italia itu.
Pecco sering mengalami kecelakaan yang sulit dipahami pada musim lalu, yang membuat perolehan poinnya tertinggal jauh.
Namun, dia mampu belajar dari berbagai kecelakaan aneh untuk tampil konsisten dan memenangi gelar juara MotoGP 2022.
"Saya bertanya-tanya apakah tahun ini saya adalah pebalap yang lebih baik, lebih presisi, tanpa kesalahan, melakukan sesuatu dengan lebih baik, tetapi ini baru balapan kedua tahun ini dan saya sudah kecelakaan. Jadi ini sesuatu yang membuat saya sangat marah," ungkap Bagnaia.
Dia juga mengekspresikan kekecewaanya di akhir balapan dengan menepuk-nepuk helmnya, karena tidak percaya dirinya terjatuh saat posisi kedua dalam genggaman.
Dampaknya, dia kehilangan posisi puncak klasemen MotoGP 2023 sementara yang diambil alih oleh Marco Bezzeecchi.
(Tribunnews.com/Giri)