TRIBUNNEWS.COM - Ada sisi plus dan minus dimiliki Timnas voli putra Indonesia jelang berkiprah di SEA Games 2023 Kamboja mulai 3 Mei nanti.
Timnas voli putra Indonesia asuhan Jeff Jiang Jie ditarget bisa mengamankan gelar juara alias keping medali emas, seperti prestasi SEA Games 2019 dan 2021.
Rivan Nurmulki dan kolega tergabung di Grup A bersama Filipina, Kamboja dan Singapura.
Baca juga: Jadwal Bola Voli Putri SEA Games 2023 - Rival Timnas Indonesia Terancam Tanpa Kreator Andalan
Di atas kertas, pemegang 11 gelar medali emas SEA Games dari cabor voli indoor putra ini diunggulkan untuk melaju ke semifinal sebagai juara grup.
Berkaca dari persiapan masing-masing tim pesaing, Thailand dan Kamboja disebut-sebut sebagai saingan terberat Indonesia pada SEA Games 2023 kali ini.
Terlebih ada sisi plus dan minus yang dimiliki Timnas voli putra Indonesia menyongsong SEA Games 2023 yang dirangkum dari berbagai sumber.
Keunggulan
-Kerangka Juara Tetap Utuh
Timnas voli putra Indonesia memang mengalami perombakan skuad untuk SEA Games kali ini. Sejumlah atlet Nasional berusia muda mulai diberikan kepercayaan.
Namun Jeff Jiang Jie tidak melupakan bagaimana dominasi timnya saat merengkuh keping medali emas pada SEA Games 2021 di Vietnam.
Oleh karena itu, kerangka tim juara Timnas voli putra Indonesia tetap dipertahankan.
Rivan Nurmulki, Fahreza Rakha, Hernanda Zulfi, Dio Zulfikri, Farhan Halim, Yuda Mardiansyah maupun Doni Haryono masih dibutuhkan tenaganya guna menyukseskan misi hattrick medali emas beruntun.
-Regenerasi Berjalan
Keunggulan lain dari skuad Timnas voli putra Indonesia ialah keputusan berani yang dijalankan PBVSI untuk memanggil sejumlah pemain muda.
Tujuan diberikannya kesempatan Fahry Septian Putratama, Boy Arnez, Agil Angga Anggara dan Hendra Kurniawan bertujuan untuk melakukan regenerasi.
Timnas voli putra Indonesia membutikan andalan baru setelah Sigit Ardian, Agung Seganti, hingga Rendy Tamamilang membutuhkan pengganti sepadan.
Meski pemain muda membutuhkan jam terbang, namun langkah tersebut wajib ditempuh guna menjaga status raja voli ASEAN tetap disanding Indonesia.
-Kualitas Skuad Tak Pincang
Salah satu yang menarik dari skuad voli putra Indonesia di SEA Games 2023 ialah kualitas yang tak berbeda jauh antar pemain.
Bahkan di posisi setter dan outside hitter, semuanya merupakan pemain utama saat berlaga di Proliga 2023.
Nizar Zulfikar dan Dio Zulfikri memiliki kualitas umpan mumpuni. Keduanya bahkan tergabung dalam skuad Merah-Putih saat meraih medali emas di SEA Games 2021.
Sedangkan Boy Arnez, Fahry Septian dan Agil Angga Anggara tak kalah apik jika dikomparasikan dengan Farhan Halim dan Doni Haryono yang secara pengalaman jauh lebih 'senior'.
Kekurangan
-Durasi Pemusatan Latihan Mepet
Bukan hal yang baru melihat persiapan mepet Timnas voli Indonesia menghadapi helatan SEA Games. Kondisi serupa juga terjadi saat Rivan Nurmulki dkk berjuang di SEA Games Vietnam.
Saat itu tim yang juga dibesut Jeff Jiang Jie hanya memiliki waktu berlatih bersama sekitar 1 bulan. Lebih pendek dua bulan dari persiapan SEA Games 2019 di Filipina.
-Tidak Ada Laga Uji Coba Sepadan
Jika melihat tim-tim lain seperti Filipina, Malaysia, dan Singapura memiliki persiapan yang jauh lebih matang.
Bahkan Kamboja yang secara prestasi jauh di bawah Timnas voli putra Indonesia, memiliki persiapan yang jauh lebih baik. Tim voli tuan rumah melakoni sejumlah laga uji coba di Maldives, Malaysia hingga menantang tim voli asal China.
Pun dengan Filipina, yang mengirimkan skuad putra dan putri berlatih di Jepang. Di mana Jepang dikenal memiliki perkembangan bola voli terbaik di Asia.
Ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang hanya melakukan laga uji coba melawan tim-tim yang berlaga di Livoli 2022.
Melihat dari sudut pandang kualitas, bisa dikatakan ini menjadi laga uji coba yang tak sepadan bagi Rivan Nurmulki dan kolega.
-Rivan Nurmulki Tanpa Deputi
Rivan Nurmulki menjadi satu-satunya opposite yang dipanggil oleh Jeff Jiang Jie. Sejatinya ada nama Dimas Saputra yang dapat dijadikan pelapis.
Namun tuntutan skuad senior-junior, maka Dimas Saputra tak masuk dalam skuad Merah-Putih musim ini.
Ini menjadi sinyal kurang bersahabat jika skenario terburuk Rivan mengalami insiden yang tak diinginkan seperti cedera, maka tidak ada pelapis yang dapat mengemban tugas sebagai Opposite.
Sejatinya, Doni, Farhan dan Boy bisa mengisi posisi tersebut. Namun secara kualitas dan posisi awal, ketiganya memang diplot untuk mengisi posisi outside hitter.
(Tribunnews.com/Giri)