Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Badminton SEA Games 2023 menyajikan duel mengejutkan saat laga antara Singapura vs Filipina di perempat final, Senin (8/5/2023).
Pasalnya ganda putra Filipina yakni Christian Bernardo/Alvin Morada yang ternyata besutan pelatih Indonesia, Chafidz Yusuf.
Anak asuh dari Chafidz Yusuf sempat mengejutkan kontingen Singapura di laga kedua lantaran berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mengalahkan Jun Liang Andy Kwek/Loh Kean Hean (Singapura) dua gim saja.
Kekalahan itu sempat membuat laju Singapura ke semifinal kejuaraan beregu SEA Games 2023 nyaris terjegal.
Baca juga: Hasil Badminton SEA Games 2023: Filipina Tumbang, Singapura Jumpa Indonesia di Semifinal
Sebab permainan apik yang ditunjukkan oleh polesan Chafidz Yusuf sukses memberikan ancaman.
Sayang sumbangan poin dari Bernardo/Morada belum bisa dimanfaatkan oleh rekan senegaranya.
Walhasil Singapura tetap tampil mendominasi di sisa laga dan sukses bekuk Filipina dengan skor akhir 3-1.
Mengenal Anak Asuh Chafidz Yusuf
Fakta menarik soal gaharnya Bernardo/Morada ini sebenarnya sudah pernah menunjukkan tajinya di turnamen bertajuk international challenge.
Tepatnya saat mentas di Iran International Challenge 2023 awal tahun ini.
Yang mana secara mengejutkan anak asuh Chafidz Yusuf berhasil keluar sebagai kampiun.
Bahkan torehan prestasi apik dari Bernardo/Morada itu berkat mengalahkan wakil Indonesia besutan pelatnas pratama.
Mereka adalah Raymond Indra/Daniel Edgar Marvino yang kalah di tangan Bernardo/Morada lewat dua gim saja.
Sehingga tak heran jika saat diturunkan untuk menggawangi Filipina di SEA Games 2023 mereka sukses membuktikan tajinya.
Kendati tak berhasil 'menggendong' negaranya tembus semifinal, setidaknya mereka berhasil membuat utusan Singapura terkejut.
Chafidz Yusuf Pernah Poles Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Pelatih asal Indonesia yang jadi sukses memoles Bernardo/Morada adalah Chafidz Yusuf.
Di mana ia pada tahun 2022 lalu memutuskan untuk hengkang dari Pelatnas PBSI.
Kala masih di Pelatnas PBSI, pelatih ini sukses menorehkan sekaligus meracik atlet Indonesia menjadi pemain elite dunia.
Tangan dingin dari asisten pelatih asal Indonesia tersebut melahirkan atlet sangar seperti Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Bahkan dia juga mengawal Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih keping medali emas Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Sehingga tak heran jika setelah 'minggat' dari Pelatnas PBSI dan memoles anak didik Filipina, besutannya terbilang jempolan.
(Tribunnews.com/Niken)