Bagi Marc Marquez, kecelakaan dalam sebuah balapan merupakan hal yang lumrah. Karena semua rider ingin finis di posisi pertama.
“Jadi, tentu saja, semua orang ingin menyelesaikan balapan dan berada di podium. Tidak ada yang ingin cedera. Kita tidak bisa memilih," sambungnya.
Pun dengan sanksi double long lap penalty di GP Argentina, Marquez mau untuk melakukannya jika kondisinya baik-baik saja saat itu.
"Saya mendapatkan penalti, dan saya mau melakukannya dengan syarat tidak cedera pada GP Argentina," tegas The Baby Alien.
Sebelumnya, pembalap asal Spanyol itu mendapatkan hukuman karena aksinya pada seri pembuka MotoGP 2023 di Sirkuit Portimao, Portugal yang dinilai ugal-ugalan.
Empunya nomor #93 tersebut kehilangan kontrol atas laju motor Honda RC213V yang dia kendarai sebelum menubruk dua rivalnya yang tengah sama-sama berada di posisi depan.
Ya, aksi tersebut membuat Miguel Oliveira (RNF) dan Jorge Martin (Pramac Racing) harus menyudahi aksinya di Sirkuit Algarve lebih dini.
Tak hanya asa berjaya di negeri sendiri yang sirna, Oliveira menjadi korban paling parah dengan cedera yang membuatnya absen dalam seri berikutnya.
Cedera juga dialami Marquez di mana dia menderita patah tulang ibu jari kanan yang membuatnya absen hingga tiga seri balapan.
Menurut regulasi, Marquez seharusnya tidak mendapatkan sanksi apa pun setelah dia absen pada GP Argentina yang notabene adalah seri kedua.
Polemik pun terjadi setelah FIM Stewards mengubah regulasinya sendiri sehari setelah Honda memastikan Marquez absen pada GP Argentina.
Peraih delapan gelar juara dunia itu diharuskan menjalani hukuman dalam seri yang dia ikuti setelah menjalani masa pemulihan.
Alhasil, pabrikan asal Tokyo, Jepang itu lantas mengajukan banding akibat inkonsistensi dari sikap FIM Stewards tersebut.
Hasilnya, pihak pengadilan memenangkan banding yang dilakukan pabrikan Jepang tersebut. Kini, Marc Marquez dapat comeback tanpa harus menjalani hukuman.
(Tribunnews.com/Giri)