TRIBUNNEWS.COMĀ - Maverick Vinales menceritakan soal pengalamannya kala masih menggawangi tim pabrikan Yamaha pada tahun 2017 silam.
Meskipun satu tim dengan Valentino Rossi, Vinales menerangkan ketika bersama Yamaha dia sempat kena mental.
Hal tersebut dialami oleh Vinales gegara Yamaha Factory Racing memutuskan untuk merubah beberapa settingan pada motor.
Sayang upaya tersebut tak berhasil sehingga membuat performa Vinales mengendur dalam perebutan juara dunia MotoGP.
Baca juga: Klasemen MotoGP 2023: Quartararo Bersaing dengan Pecco Bagnaia Tanpa Adanya Sprint Race
Keadaan itu diperparah kala Vinales harus kehilangan gelar ketika tim terus mencoba mendorongnya untuk terus melakukan eksperimen pada motor.
"Tahun 2017 adalah tahun yang sulit. Saya ingat di Le Mans (Prancis) saya mengalahkan Valentino dan hari itu saya tidak tidur karena dia adalah idola saya," kata Vinales mengenang kisahnya dilansir Motosan.
"Semuanya mulai berubah sejak balapan di Barcelona," kata Vinales menjelaskan.
"Tim mengatakan kepada saya untuk mengevaluasi lima sasis dan saya tidak mengerti apa-apa. Saya mengingatnya dan saya masih merasa kesal."
"Kami memiliki motor terbaik saat itu. Tetapi mereka memutuskan untuk mengubah beberapa hal dan itu tidak berhasil."
"Di Barcelona 2017 saya mulai kalah di perebutan Juara Dunia bersama Yamaha," tambahnya.
Di tengah carut marutnya pada tahun tersebut, Vinales mengaku sempat terkena mental.
Bukan hanya Vinales, pria berusia 28 tahun tersebut juga menerangkan bahwa sang istri pun tertekan.
Tak ingin terus menerus berada dalam keadaan sulit, Vinales memutuskan untuk hijrah dari Yamaha.
Pabrikan asal Noale yakni Aprilia jadi pilihan yang tepat bagi Vinales dan kini terbukti nyata adanya.
"Tahun-tahun itu (bersama Yamaha) membuat banyak kerusakan mental pada saya dan istri saya."
Baca juga: Kode Pedro Acosta Bisa Rusak Stabilitas Ducati di MotoGP 2023, Reshuffle Line-up Rider Mengintai
"Menandatangani Aprilia adalah perubahan yang tepat," terang Vinales.
Keputusan Vinales hijrah ke Aprilia dari Yamaha sempat mengalami masa sulit.
Benar saja, rider asal Spanyol itu belum bisa menjinakkan motor Aprilia di tengah Aleix Espargaro yang mulai gacor.
Namun pelan tapi pasti tepatnya di penghujung musim MotoGP 2022, Vinales mulai nyaman.
Terbukti saat mentas di MotoGP Belanda tahun lalu, Vinales untuk kali pertama berhasil naik podium ketiga bersama Aprilia.
(Tribunnews.com/Niken)