Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena pevoli Nasional satu per satu yang resmi dipinang klub luar negeri jelas membuat Indonesia bangga.
Fahry Septian, Rendy Tamamilang, Dimas Saputra, Rivan Nurmulki, Farhan Halim hingga Doni Haryono membuktikan bahwa pevoli Indonesia mampu bersaing di kompetisi luar negri.
Namun pada edisi 2023 ini, ada pahit manis yang dirasakan Timnas voli putra Indonesia menyusul sejumlah pilar permainan tim yang menyandang status abroad mulai meninggalkan Tanah Air.
Baca juga: Jadwal Voli VNL 2023 Putri - Mantan Setter Popsivo Polwan Sebut Thailand Bukan Tim Anak Bawang
Sejauh ini, sudah ada tiga penggawa Timnas voli putra Indonesia mendapatkan pinangan dari tim luar. Meliputi Fahry Septian Putratama yang berlabuh ke tim SKV Montana (Bulgaria).
Kemudian Dimas Saputra dan Rendy Tamamilang bergabung dengan tim asal Uni Emirat Arab (UEA), Hatta Club.
Secara eksposur, ini menjadi nilai plus bagi perkembangan bola voli Indonesia.
Pasalnya dengan demikian, banyak tim-tim luar yang nantinya bakal melirik talenta-talenta voli yang dimiliki oleh Tanah Air.
Dengan demikian, perkembangan bola voli Indonesia tak hanya bisa menapak ke jenjang Asia Tenggara maupun Asia, namun diharapkan bisa berbicara lebih banyak di level dunia.
Namun untuk kali ini, ada pahit yang harus dirasakan oleh Timnas voli putra Indonesia.
Di sektor putra, agenda turnamen Internasional yang mereka ikuti terbilang padat hingga akhir tahun nanti. Ada AVC Challenger, Asean Grand Prix for Men, Asian Sr. Men's Volleyball Championship, dan terakhir Asian Games.
Dengan agenda padat yang dimiliki, jelas bukan perkara yang mudah untuk membentuk tim yang solid.
Tak hanya rentan satu turnamen ke turnamen lain yang terbilang mepet, namun juga sejumlah pevoli diprediksi akan mulai bergabung dengan tim barunya awal Agustus nanti.
Sebagai contoh ialah Fahry Septian. Pevoli asal Bantul, Yogyakarta ini sudah tak mungkin untuk mengikuti agenda Timnas voli putra Indonesia sejak Agustus nanti.
Mengingat akhir Juli, suami Diajeng Rindayu ini sudah harus mengikuti TC alias pemusatan latihan bersama SKV Montana.
Hal itu disampaikan oleh Ario Satrio Prakoso, selaku agensi yang menjembatani kepindahan Fahry ke SKV Montana.
"Saat ini Fahry masih berlatih di LavAni. Intinya dia baru bergabung setelah akhir Juli nanti. Karena di tim barunya akan ada TC sebelum memasuki kompetisi," terang Ario Satrio kepada Tribunnews, Jumat (26/5/2023).
Begitu juga dengan Dimas Saputra yang akan berangkat akhir Juli nanti untuk bergabung dengan Hatta Club. Hal itu dikonformasi oleh istri dari Dimas Saputra, Berllian Marsheilla.
"Jadi sekitar awal Juli dan Agustus untuk bergabungnya dengan tim nanti," terang Berllian Marsheilla saat dihubungi oleh Tribunnews via Whatsapp, Rabu (24/5/2023).
Belum lagi fakta bahwa sejumlah pevoli Indonesia menjadi incaran klub-klub luar negri mulai marak.
Sebut saja Farhan Halim, yang pada SEA Games dan AVC Men's Club 2023 di Bahrain tampil menjanjikan, kabarnya sudah ada tim luar yang merapat.
Belum lagi Rivan Nurmulki, dan Doni Haryono dengan statusnya pernah bermain di kompetisi Liga Jepang, jelas menjadi magnet.
Di sinilah peran PBVSI akan diuji bagaimana membentuk skuad Timnas voli putra Indonesia tetap solid.
Di satu sisi, merupakan kabar yang bagus bagi dunia voli Indonesia melihat talenta anak bangsa yang perlahan mulai go Internasional.
Namun di sisi lain, Timnas voli putra Indonesia membutuhkan tenaga mereka untuk menaikkan level permainan dan bisa berkompotisi di level dunia.
Agenda Timnas Voli Putra Indonesia hingga Akhir Tahun
8-15 July 2023: AVC Challenge Cup For Men Team - Taiwan
25-27 Juli : SEA V. League / Asean Grand Prix (Men) - Filipina
19-26 Agustus 2023: AVC Senior Men's Volleyball Team - Tehran, Iran
19-26 September: Asian Games 2023 - China
(Tribunnews.com/Giri)