Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, resmi menekan kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Kantor KONI Pusat, Jakarta (30/5/2023).
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman dengan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi.
Marciano Norman mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah kolaborasi strategis, mengingat di Aceh hanya Bank Syariah lah yang beroperasi.
"Diketahui bersama bahwa untuk Aceh, itu adalah Bank Syariah yang memang beroperasi di sana. Sehingga hal ini akan memudahkan kami dalam penyelenggaraan PON yang akan datang," ujar Marciano.
Sementara itu, Hery Gunardi mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk berperan aktif untuk mensukseskan pesta olahraga tanah air tersebut. Mengingat, Aceh merupakan pasar terbesar bagi Bank Syariah Indonesia.
Dalam praktiknya, Hery berharap BSI bisa mempermudah transaksi keuangan di Serambi Mekkah selama penyelenggaraan PON ke-21 tersebut.
"Jadi kami, BSI sangat diharapkan untuk berperan serta memberikan dukungan agar PON ini sukses," ujar Herry Gunardi.
"Tidak hanya dari sisi dukungan sisi pembiayaan tapi juga menyediakan layanan perbankan untuk para atlet yang datang, tidak hanya atlet tapi juga masyarakat penonton yang juga akan hadir. Misalnya ATM, transaksi di perbankan, mobile banking, money changer dan seterusnya itu juga bisa kami lakukan," jelasnya.
Lebih lanjut, Marciano Norman juga mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan ini tak hanya sebatas penyelenggaraan PON Aceh-Sumatera Utara.
KONI Pusat bersama BSI akan terus menjalin kerjasama untuk meningkatkan pembinaan olahraga prestasi.
"Pembinaan olahraga prestasi bagi cabang-cabang olahraga lainnya yang menjadi anggota KONI ke depan juga kami berharap dengan melalui satu pola kerjasama yang baik, BSI juga bisa berperan serta untuk memberikan dukungan sehingga prestasi olahraga Indonesia ke depan semakin meningkat," tutur Marciano.
"Karena kami paham bahwa KONI maupun cabor tidak mampu untuk melakukan itu sendiri tanpa dukungan baik dari pemerintah maupun BUMN maupun dari perusahaan-perusahaan swasta yang lain," imbuhnya.
Di sisi lain, BSI juga sudah masuk pada tahun ketiga mendukung cabang olahraga panjat tebing Indonesia.
"Terkait dengan KONI itu adalah perjanjian payung. Kenapa kita harus melakukan itu? Ada banyak hal, yang pertama, BSI itu sudah cukup lama mendukung cabor panjat tebing. Jadi ini sudah masuk tahun ketiga saat ini," ujar Herry.