TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, membuat candaan ekstrem setelah naik podium pada balapan MotoGP Belanda 2023 sesi Sprint Race.
Fabio Quartararo naik podium ketiga pada Sprint Race MotoGP Belanda 2022 yang berlangsung di Sirkuit Assen, Sabtu (24/6/2023) malam WIB.
Pembalap berjuluk El Diablo ini hanya kalah dari Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Ducati) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) yang finis di posisi 1-2.
Sejatinya, Fabio Quartararo mengakhiri balapan ekstra MotoGP Belanda di peringkat keempat.
Baca juga: Jadwal MotoGP Belanda 2023: Tonton Race Day Hari Ini di Trans7 Jam 19.00 WIB, Bagnaia Start Kedua
Namun rider asal Prancis ini berhak menaiki podium ketiga setelah Brad Binder (KTM Factory Racing) yang finis di belakang Bezzecchi dan Bagnaia harus menjalani hukuman long lap penalty.
Pembalap KTM itu ditambahkan waktu 3 detik yang mengakibatkan harus turun ke peringkat lima. Hasilnya, Fabio Quartararo naik satu peringkat ke posisi tiga.
Ini menjadi hasil terbaik sepanjang sesi Sprint Race yang diikuti oleh Fabio Quartararo. Maklum, dari 7 Sprint Race yang dilalui El Diablo sebelumnya, dia hanya mengemas satu angka.
Pasca-race, Quartararo mengaku bahwa perasaan sakit terus mengganggunya sepanjang balapan.
Namun tetap saja, pembawaan lucu tak lepas dari sosok Fabio Quartararo. Pembalap yang mengidolakan klub Liga Italia, Juventus, ini berkelakar bahwa dirinya perlu mematahkan jari kakinya untuk bisa bersaing naik podium.
Rider kelahiran Nice, Prancis ini memang mengalami cedera saat mengikuti rangkaian balap MotoGP akhir pekan ini.
Dia mengalami patah tulang pada bagian jari kaki saat jogging di Amsterdam.
Cedera ini terbilang mengganggu Quartararo mengingat bagian kaki sangat berperan krusial bagi pembalap dalam mengoperasikan kuda besinya.
"Saya melawan rasa sakit ini. Namun tampaknya saya harus mematahkan jari kakiku setiap minggu untuk tampil lebih cepat dan bisa naik podium," kelakar Fabio Quartararo, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
Soal rasa sakitnya, Fabio Quartararo mengatakan, meski sudah meminum obat pereda rasa sakit, namun itu tak membantu banyak. Justru sebaliknya.