TRIBUNNEWS.COM - Pembalap LCR Honda, Alex Rins, memiliki klausul kontrak khusus di MotoGP 2023 yang membuatnya bisa menjadi seorang 'pengkhianat'.
Alex Rins bisa mengikuti jejak Valentino Rossi berpindah dari Honda ke Yamaha yang notabene-nya dua pabrikan Jepang itu adalah rival di gelaran MotoGP.
Di tengah situasi yang sulit, Honda terancam kehilangan salah satu pembalap andalannya, Alex Rins.
Alex Rins kini kabarnya sedang didekati oleh Yamaha, yang hendak mengganti Franco Morbidelli untuk MotoGP 2024 mendatang.
Maklum, performa Morbidelli bersama tim berlogo Garpu Tala ini memang lagi jeblok. Bahkan terhitung sejak MotoGP 2021, pembalap asal Italia itu kesulitan untuk bersaing di grid depan.
Baca juga: MotoGP 2023: Misi Adik Valentino Rossi Dekati Posisi Pecco Bagnaia Pasca-Jeda Paruh Musim
Keputusan realistis bagi Yamaha ialah mendepak Morbidelli dan menggantikannya dengan rider baru.
Alex Rins dipandang sebagai salah satu kandidat kuat untuk menemani Fabio Quartararo di MotoGP 2024.
Meski hanya pembalap tim satelit, Alex Rins sudah menunjukkan kelasnya dengan meraih kemenangan di Circuit of The Americas (COTA) beberapa waktu lalu.
Hal itu tentu menjadi pertimbangan berat untuk Honda, karena kehilangan pembalap berkualitas untuk sekarang ini jelas sangat tidak bagus.
Diwartakan laman Autosport, Rins sendiri memang punya kontrak sah dengan Honda untuk membela tim LCR sampai akhir 2024 mendatang.
Namun dalam kontrak tersebut, ada klausul yang membuatnya bisa pindah ke tim pabrikan lain usai MotoGP 2023 berakhir.
Pindah ke Yamaha mungkin bukan opsi terbaik untuk sekarang ini, karena mereka juga sedang bermasalah seperti halnya Honda.
Namun tentu masih lebih baik daripada menjadi pembalap tim satelit Honda, di mana dukungan teknis untuknya masih dikesampingkan.
Seperti yang sudah dirasakan mantan pembalap Suzuki ini selama beberapa bulan belakangan.
"Saya mengerti bagaimana Honda memang memberikan sedikit dukungan, aku merasa tersia-siakan," kata Rins beberapa pekan lalu.
Keluh kesah Rins bukannya tanpa sebab. Honda cenderung kepada mendengarkan apa masukan dari Marc Marquez.
Situasi ini yang kemudian mendorong kepergian Alex Rins dari Honda di akhir musim nanti adalah hal yang logis.
Sedangkan bagi Yamaha, mendapatkan Rins tentu menjadi ajang coba-coba yang layak untuk dilakukan.
Alex Rins punya rekor bagus selama membela tim Suzuki Ecstar, yang notabene punya motor dengan mesin inline 4 layaknya tim garpu tala.
Kepindahan pembalap asal Spanyol sebagai rekan baru Fabio Quartararo akan membuat bursa pembalap MotoGP 2024 akan panas.
Hal itu akan memaksa Franco Morbidelli mencari tim lain, di mana mungkin Mooney VR46 Racing Team akan menjadi tempat barunya musim depan.
Dengan demikian Marco Bezzecchi akan semakin mendapat tekanan untuk pindah ke tim Pramac Racing, dan menggeser Johann Zarco dari sana.
Meski demikian, Alex Rins konon kabarnya bukan satu-satunya pembalap yang tengah dipantau oleh Yamaha.
Toni Arbolino dan Jorge Martin juga masuk daftar kandidat. Tapi jika dihitung dari peluang, maka Alex Rins lah yang berpotensi untuk bergabung ke Yamaha musim depan.
(Tribunnews.com/Giri)