Tak berhenti sampai di situ, Dimas Saputra menambah pundi-pundi poin timnya dengan melepaskan dua serve yang berbuah ace.
Pada awal babak pertama, Filipina banyak menghasilkan eror. Tercatat ada lima kesalahan sendiri dilakukan tim finalis SEA Games 2019 ini.
Secara permainan, Indonesia lebih baik dalam hal penyerangan. Beberapa kali Dio Zulfikri mampu merangkai variasi permainan dengan seimbang.
Tak hanya bertumpu kepada Dimas atau Hendra Kurniawan, Farhan Halim maupun Doni Haryono mendapatkan pasokan bola matang untuk mendulang angka.
Indonesia memperlebar keunggulan menjadi enam angka. Skuad asuhan Jeff Jiang Jie memimpin 14-8.
Dimas Saputra yang sempat kena block dari Umandal, berhasil membayar lunas lewat spike keras tepat di garis serang. Vertical jump oppsite Timnas voli putra Indonesia ini beberapa kali sulit untuk diantisipasi oleh pertahanan Filipina.
Jasen dimasukkan untuk melakoni debut setelah Jiang Jie melakukan rotasi 1 dan 4. Jasen Natanael Kilanta mengemban tugas sebagai tosser menggantikan Dio Zulfikri.
Timnas voli putra Indonesia berhasil menutup set pertama dengan keunggulan 25-20.
Babak kedua jalannya pertandingan berlangsung panas. Jual beli spike keras diperlihatkan tim Indonesia dan Filipina.
Pada interval set kedua, skor imbang 7-7 bagi kedua tim.
Timnas voli putra Indonesia masih memiliki masalah block dan received ketika bertahan.
Filipina menaikkan intensitas permainannya. Mereka tak hanya mengandalkan spike keras, namun juga mengandalkan block touch untuk menghasilkan poin.
Block poin berhasil dilakukan Farhan Halim dan membawa Timnas voli putra Indonesia memimpin 16-12.
Keunggulan margin empat poin membuat Indonesia cukup satu balas satu dalam meraih angka. Timnas voli putra Indonesia menutup gim kedua lewat kemenangan 25-22.
Timnas voli putra Indonesia sukses mengukir kemenangan perdana pada SEA V League 2023 setelah mnenutup set ketiga dengan kemenangan 25-19.
(Tribunnews.com/Giri)