TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sarit Suwannarut tampil mengesankan dan memimpin di pertandingan hari pertama Mandiri Indonesia Open 2023 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis (3/8/2023) dengan mencetak 64 pukulan atau 8 di bawah par. Dia mencetak dua eagle di hole 6 dan 18, lima birdie di hole 1, 4, 5, 14, dan 17, serta bogey di hole 8.
Suwannarut bersyukur bisa membuat putting yang bagus sehingga bisa memimpin di hari pertama turnamen berhadiah total US$ 500 ribu ini.
“Semuanya karena putting. Driver dan iron saya tidak begitu bekerja dengan bagus. Ada dua hole yang menjadi titik balik saya, yaitu pertama dengan mencetak eagle di hole 6 dan yang paling besar di hole 9. Drive saya kurang bagus di pukulan pertama, melenceng ke kanan, sementara approach saya gagal ke kiri sehingga harus melakukan putt sejauh 25 feet. Saya pikir itu momen-momen yang membuat saya bisa membuat saya bisa bermain seperti hari ini,” ungkap Suwannarut yang merupakan juara Indonesian Masters tahun lalu.
Pegolf asal Thailand itu unggul satu pukulan dari Woohyun Kim (Korea Selatan), Doyeob Mun (Korea Selatan) dan Scott Hend (Australia) yang menempati posisi T2. Seperti Suwannarut, Kim juga mencetak eagle di hole 18.
Kim yang lolos Q-school Asian Tour pada tahun 2020 merasa puas dengan hasil yang dicapainya di pertandingan hari pertama.
“Ini merupakan start yang bagus. Saya membuat birdie di hole pertama dan eagle di hole terakhir. Saya pikir pukulan ketiga saya di hole 18 sedikit terlalu panjang, tapi ternyata pantulannya lembut dan masuk ke hole,” tutur Kim.
Empat pegolf menyusul di posisi T9 dengan masing-masing mencetak 66 pukulan atau 6 di bawah par. Mereka adalah Ryo Hisatsune (Jepang), Richard T. Lee (Kanada), Chang Wei-lun (Taipei), dan Nitithorn Thippong (Thailand).
Elki Kow dan pegolf amatir Gabriel Hansel Hari menjadi pegolf Indonesia yang mencetak hasil terbaik, yaitu membuat 67 pukulan atau 5 di bawah par. Mereka menempati posisi T9 bersama dengan dua pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat dan Settee Prakongvech.
“Hari ini secara keseluruhan permainan saya cukup baik. Walaupun banyak miss fairway, tapi selalu in play. Ada banyak kesempatan membuat birdie. Tantangannya adalah pin placement-nya, dimana terlalu mudah dan banyak di pojok belajang,” kata Elki yang mencetak birdie di hole 4, 6, 11, dan berturut-turut di hole 14, 15, 16, dan 17. Sayangnya dia membuat bogey di hole 7 dan hole terakhir. “Besok saya harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan. Harus diperhitungkan opsi-opsinya. Bisa bermain di turnamen ini saya merasa bersyukur. Hari ini saya bermain tanpa ada rasa tekanan dan berusaha untuk main happy,” papar Elki.
Gabriel Cukup Puas Dengan Penampilannya Hari Ini
Gabriel juga merasa cukup puas dengan penampilannya hari ini. Pegolf yang tercatat sebagai mahasiswa University of Oregon ini sudah mengenal dengan baik Pondok Indah Golf Course. Bulan lalu dia menjadi juara Amateur Golf Championship 2023 di lapangan yang sama.
“Saya sudah lumayan hafal dengan lapangan ini, hanya kondisi di Mandiri Indonesia Open 2023 ini agak sedikit berbeda dari biasanya. Biasanya rough-nya nggak begitu tebal, jadi nggak boleh miss fairway. Selain itu green-nya lumayan licin. Game plan besok akan tetap sama dengan hari ini,” jelas Gabriel.
Turnamen Indonesia Open merupakan turnamen milik Indonesia yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1974. Namun, hingga saat ini hanya satu pegolf Indonesia yang pernah menjadi juara, yaitu Kasiadi pada tahun 1989.
Pondok Indah Golf sudah sangat berpengalaman menjadi tuan rumah turnamen-turnamen internasional. Lapangan ini menjadi tuan rumah Indonesia Open pada tahun 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2022.
Tahun lalu juga menjadi tempat diselenggarakannya Simone Asia Pacific Cup, turnamen profesional ladies. Selain itu juga menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan satu-satunya yang pernah menjadi tuan rumah World Cup of Golf, yaitu pada tahun 1983.