TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Union Cycliste Internationale (UCI) mengapresiasi Indonesia atas kontribusi positif yang telah dikerjakan dalam mendukung perkembangan balap sepeda.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden UCI, David Lappartient kepada Raja Sapta Oktohari dalam UCI Presidents Conference di Glasgow, United Kingdom.
Okto, sapaan karib Raja Sapta, yang menjabat sebagai Vice President Asian Cycling Confederation (ACC) bertindak sebagai acting President ACC dalam pertemuan yang dihadiri oleh lima pimpinan kontinental balap sepeda dunia.
Okto hadir didampingi oleh Sekretaris Jenderal ACC Ongkar Singh dan Wakil Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Daniel Loy.
“Alhamdulillah Indonesia mendapatkan apresiasi UCI. Indonesia mendapat spotlight ini karena dinilai aktif berkontribusi dalam perkembangan balap sepeda, tak hanya di Asia Tenggara, tetapi Asia dan dunia,” kata Okto, Rabu (2/8/2023).
Indonesia memang berkontribusi aktif di ACC. Adanya perwakilan Indonesia di ACC membuat Merah Putih turut serta mengambil bagian dalam kebijakan strategis, seperti rebranding logo ACC yang diinisiasi oleh Indonesia.
Tak hanya itu, Lappartient juga memuji penyelenggaraan UCI World Track Nation Series di Jakarta pada Februari 2023. Kesuksesan tersebut membuat Indonesia mendapat kepercayaan lagi untuk menggelar rangkaian World Cup series di Jakarta.
“Ada tiga event yang akan diadakan di Indonesia pada tahun depan, yaitu Grand Fondo, World Cup Series, serta Tour de Indonesia. Selain itu, Indonesia juga dipuji oleh UCI karena dari sekian banyak negara yang masih memiliki utang dalam program bantuan solidaritas sepeda (UCI Solidarity Programme), Indonesia adalah negara yang tidak memiliki utang dan dinyatakan negara yang baik dalam mengatur keuangan,” ujar Okto.
Ia menjelaskan UCI President Conference banyak membahas tentang isu balap sepeda global yang mendapat perhatian pemimpin kontinental. Terkait perkembangan balap sepeda Asia, lanjut Okto, UCI memutuskan bahwa setiap sanksi yang diputuskan akan dikomunikasikan oleh ACC terlebih dulu.
Kualifikasi Asian Para Games
Selain itu, ACC juga menginisiasi agar diadakan qualifier sebelum penyelenggaraan Asian Para Games yang tercatat resmi dalam kalender event UCI. Hal ini agar atlet-atlet para balap sepeda bisa mendapatkan turnamen pemanasan menuju Asian Games.
“Semua yang kita usulkan juga disetujui oleh UCI. Jadi ini adalah hasil diskusi yang baik untuk kita semua, tak hanya Indonesia tapi juga bagi balap sepeda Asia,” tutup Okto.
Selain pertemuan para pemimpin organisasi balap sepeda, UCI juga menyelenggarakan UCI World Championship 2023 di Glasgow.
Single event prestisius yang berlangsung pada 3-13 Agustus ini sekaligus menjadi ajang perebutan tiket kualifikasi Olimpiade.