Namun di tengah dukungan dari orang tua, sebenarnya Noguchi sempat galau soal klub olahraga ketika dia masih sekolah.
Sebenarnya dia suka bermain basket, tenis, hingga bisbol. Akan tetapi dia lebih suka mengendarai sepeda motor atau olahraga gulat.
Ketika teman sebayanya cukup aktif masuk dalam klub olahraga, Noguchi sulit untuk mengikutinya karena setiap akhir pekan dia harus latihan sepeda motor.
Kendati begitu, dia beberapa kali ikut latihan basket atau gym bersama teman-temannya untuk menjaga kebugaran.
Baca juga: Kondisi Terkini Haruki Noguchi, Pebalap Jepang yang Alami Kecelakaan Mengerikan di Sirkuit Mandalika
Baru ketika dia mengijak usia ke-17, Noguchi mengikuti ajang Idemitsu Asia Talent Cup dan pada 2018 All Japan Road Race Championship.
Dari situ Noguchi banyak belajar untuk tetap tenang ketika menunggangi motor dan berusaha agar tidak crash.
Ketika mengikuti IATC, Noguchi mendapat kemenangan pertamanya ketika mentas di Suzuka pada tahun 2017 dan ia menyambutnya dengan suka cita.
Ia menceritakan betapa ciamiknya performa Noguchi pada waktu itu khsusunya dalam melakukan pengereman.
Tahun berikutinya pada 2018, dia mengikuti putaran kedua IATC di Thailand dan kala itu dia merasa bisa tampil lebih baik ketimbang pada tahun 2017.
Tak heran jika pada saat itu Noguchi berhasil menyabet kemenangan ketika mentas di Negeri Gajah Putih.
Untuk 2019 saya ingin balapan di antara para pemimpin dan mencari kemenangan. Saya suka bekerja dengan tim dan berpikir itulah cara untuk mencapai hasil.
Tentu saja nanti saya ingin mengikuti jagoan saya Marc Marquez dan menjadi juara di MotoGP.
Sayang, harapan dan cita-cita dari seorang Haruki Noguchi harus pupus mengingat dirinya telah berpulang kepada-Nya.
Insiden horor di Sirkuit Mandalika pada akhirnya jadi penutup karier seorang Haruki Noguchi.
Idemitsu Asia Talent Cup dan pada 2018 All Japan Road Race Championship.
(Tribunnews.com/Niken)