TRIBUNNEWS.COMĀ - Gelar juara dunia MotoGP Joan Mir pada tahun 2020 tak berbekas setelah dia menggawangi Repsol Honda di MotoGP 2023.
Tak bertaji, hobi cium aspal, hingga torehan poin yang amat tipis membuat eksistensi Joan Mir sebagai eks juara dunia MotoGP 2020 dipertanyakan.
Nestapa menerpa Joan Mir lantaran dia tak bisa bersaing dengan apik di MotoGP 2023 dan menghuni dasar klasemen.
Perbedaan cukup signifikan ditunjukkan oleh Joan Mir jika dibandingkan dengan performanya kala masih bersama Suzuki.
Bagaimana tidak, gacor bersama Suzuki, justru kini dia malah ampas bersama Honda lantaran tak kompetitif.
Baca juga: Bursa Transfer Pembalap MotoGP: Fabio Quartararo Dilirik Honda, Joan Mir di Ambang Pensiun
Perbedaan Joan Mir di Suzuki & Honda
Di Suzuki
Joan Mir mengawali kiprahnya di MotoGP bersama dengan Suzuki pada tahun 2019, sebagaimana dikutip dari lamanĀ Motorsport.
Debut Joan Mir di Suzuki terbilang manis lantaran selagi masih rookie, Mir berhasil finis di urutan ke-12 di tabel klasemen.
Dia mengoleksi 92 poin Mir kala itu menyandang urutan ketiga dari seluruh rookie MotoGP 2019.
Pasalnya di urutan pertama, Fabio Quartararo berhasil menyegel titel sebagai best rookie.
Kemudian torehan poin terbaik kedua ada Francesco Bagnaia, diikuti Mir, lalu Miguel Oliveira.
Capaian itu yang membuat Mir kontraknya diperpanjang oleh Suzuki untuk MotoGP 2020.
Melanjutkan kiprah bersama Suzuki, pada tahun 2020 Mir secara mengejutkan tampil menawan.
Tandem Alex Rins itu berhasil menunjukkan performa apiknya hingga keluar sebagai juara dunia.
Dia saat itu berhasil mengalahkan Franco Morbidelli dan rekan setimnya Alex Rins.
Lanjut selepas juara dunia, Mir masih mencoba peruntungannya.
Meski gagal menjadi juara dunia MotoGP lagi, setidaknya Mir finis di posisi tiga besar tahun 2021.
Pada tahun 2022, Mir mengalami penurunan performa lantaran dia harus finis di urutan ke-15 dengan koleksi 87 poin.
Meski begitu, setidaknya kala itu dia masih kompetitif dan cukup sering meraih poin di tiap seri balapan.
Di Honda
Jeblok di Suzuki pada tahun 2022, dia memilih untuk hijrah ke Honda setelah tim pabrikan Jepang berwarna biru itu minggat dari MotoGP.
Berada dalam satu tim dengan Marc Marquez, Joan Mir malah mengalami penurunan performa cukup signifikan.
Gelar juara dunia MotoGP 2020 tak berbekas jika melihat Mir sekarang.
Bagaimana tidak, Mir saat ini hanya mengoleksi 5 poin setelah mengarungi 10 seri balapan.
Padahal jika dibandingkan pada tahun 2022 lalu, Mir dalam 10 seri balapan pertama telah mengoleksi 69 poin.
Sedangkan untuk saat ini, sangat jauh dari apa yang telah ia capai pada tahun 2022 lalu.
Faktor performa motor Rc213V milik Honda yang sulit dijinakkan membuat Mir kesulitan.
Dia cukup sering terjatuh ketika menunggangi motor Honda di MotoGP 2023.
Hal itu terbukti pada tahun 2023 ini, telah mengalami crash sebanyak 5 kali.
Di samping itu, imbas dari crash dia absen balapan sebanyak 4 kali.
Artinya, dia hanya berhasil mencuri poin dari seri balapan perdana di Portugal.
Setelah itu, dia hanya hobi terpental ke gravel dan absen karena cedera.
Keputusasaan Joan Mir
Mir menyadari betul bahwa performanya bersama Honda saat ini jauh dari kata baik.
Kecelakaan dan absen gegara cedera membuatnya tak bisa mengendalikan motor RC213V dengan baik.
Bahkan dalam wawancaranya bersaam Crash, Mir mengatakan bahwa saat ini dia cukup jarang mendapat hasil bagus.
Dia selalu terjatuh dan kesulitan untuk mengendalikan motornya saat di lintasan balap.
"Saya sudah lama tidak menikmati hasil bagus itu, hanya mengambil bagian buruk dari semua ini, yaitu terjatuh, menderita di atas motor, bepergian," ujar Mir.
"Semua bagian buruk ini adalah apa yang saya makan sejak tahun lalu bersama Suzuki ketika mereka memutuskan untuk tutup."
"Entah bagaimana hasilnya tidak tiba dan saya pikir istirahat ini berjalan sangat baik untuk saya," pungkas Mir.
(Tribunnews.com/Niken)