TRIBUNNEWS.COM - Pagelaran MotoGP India 2023 pada akhir September menimbulkan pro dan kontra, salah satunya datang dari Aleix Espargaro.
Pembalap Aprilia Racing Aleix Espargaro bahkan tidak takut memboikot MotoGP India 2023, yang sejauh ini masih menyisakan sejumlah masalah rumit.
Salah satu masalah klasik yang menjadi momok balapan berlangsung di India ialah soal birokrasi pemerintah yang kabarnya sangat berbelit dan penuh unsur politis.
Seperti dalam penyelenggaraan balapan Formula 1 (F1) lebih dari satu dekade silam, akhirnya membuat event dihapus dari kalender balap.
Baca juga: Honda Kelewat Arogan, Marc Marquez Nyaris Tunggangi Motor Racikan Bos Ducati di MotoGP 2023
Dibandingkan permasalahan tersebut, Aleix Espargaro lebih fokus dengan sejumlah kendala teknis yang menyangkut kondisi Buddh International Circuit.
Buddh International Circuit pada dasarnya dibangun untuk balapan F1, sehingga masih ada banyak penyesuaian agar lebih bersahabat dengan MotoGP.
Masih banyak area yang berbahaya dan perlu diperbaiki, guna meningkatkan keselamatan pembalap motor.
"Belum lama ini, bos Aprilia Massimo Rivola memberiku foto di area tikungan terakhir. Di sana ada dinding tepat di samping trek," kata Aleix Espargaro seperti yang dikutip dari laman Speedweek.
"Area ini terlihat sangat sempit dan gila, seperti Indianapolis," jelas mantan pembalap Suzuki tersebut.
Sejauh ini Espargaro merasa pesimis, permasalahan tersebut bisa diselesaikan waktu yang singkat.
Jika tidak ada perubahan yang dilakukan promotor, kemungkinan ia tidak mau balapan di trek dengan panjang 5,125 km tersebut.
Baca juga: MotoGP 2023 - Alex Rins Singgung Cara Kerja Pabrikan Jepang, Mentalitas Perlu Diubah
"Kuharap pihak yang bertanggungjawab memperbaiki situasi ini. Aku ingin percaya dengan mereka dan aku juga ingin percaya dengan Dorna," sambungnya.
"Jadi kita tunggu saja. Tapi jika masih ada dinding itu di sana ketika kami datang, maka kami tak mau balapan, tidak ada kesempatan," tegas kakak Pol Espargaro ini.
Adapun FIM Safety Officer, Tome Alfonso, ungkapkan adanya sejumlah perubahan soal area run-off termasuk yang dikhawatirkan Espargaro.
"Fokus utamanya selalu pada zona limpasan. Secara umum, kami telah meminta pengurangan permukaan aspal dan perluasan lapisan kerikil di beberapa tempat, yakni di tikungan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 13, dan 14," ucap Alfonso.
"Kami juga memutuskan untuk melakukan perubahan lebih lanjut pada tikungan 3, 13 dan 14, di mana kami bekerja sama dengan pihak sirkuit untuk memperbesar area run-off."
"Kami juga telah memperkenalkan perlindungan homologasi. Kami kemudian memodifikasi tepi jalan, karena sebelumnya dirancang lebih untuk balap mobil dan karena itu agak terlalu agresif untuk sepeda motor," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)