News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Voli

Sekali Lagi Tanpa Rivan Nurmulki, Target PBVSI Ambyar di Asian Games 2023

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertandingan pamungkas fase grup F Asian Games 2023 antara Timnas voli putra Indonesia vs Afghanistan di Deqing Sports Centre Gymnasium, Kamis (21/9/2023). Indonesia kalahkan Afghanistan dengan skor 3-0.

TRIBUNNEWS.COM - Sekali lagi Timnas voli putra Indonesia membuktikan kebutuhan akan kehadiran Rivan Nurmulki dalam setiap pertandingan bertaraf Internasional.

Terbaru, Jumat (22/9/2023), Timnas voli putra Indonesia harus memupus mimpi lolos ke fase selanjutnya setelah takluk di babak 12 besar Asian Games 2023 dari China.

Timnas voli putra Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Asian Games 2023, China dengan kedudukan 3-1 (17-25, 17-25, 25-23, 22-25) di Linping Sports Centre Gymnasium, Hangzhou lewat pertandingan sengit.

Baca juga: Hasil Voli Asian Games 2023: Takluk dari China, Indonesia Terhenti di Babak 12 Besar

Kekalahan ini memang sudah diprediksi. Karena secara peta kekuatan dan pengalaman, Timnas voli putra Indonesia yang tak diperkuat Rivan Nurmulki, kalah jauh dari China.

Tim voli putra Negeri Tirai Bambu kenyang akan pengalaman berkompetisi di level Internasional.

Bahkan pada tahun 2023, China ambil bagian di kejuaraan voli putra dunia Volleyball Nations League (VNL), meski endingnya terdegradasi.

Namun secara permainan dan skor pertandingan menunjukkan bahwa gap permainana Indonesia dengan China tidaklah jauh. 

Apalagi Timnas voli Indonesia asuhan Jeff Jiang Jie tidak dalam skuad 'seutuhnya'. 

Ada beberapa pemain yang tidak bermain dalam pertandingan tersebut, entah karena bermasalah soal kondisi fisik, ataupun dicoret dari skuad.

Satu yang menarik atensi jelas ketiadaan Rivan Nurmulki yang dicoret PBVSI dari skuad Asian Games 2023.

Keputusan Federasi Bola Voli Indonesia menepikan Rivan Nurmulki di pesta olahraga Benua Asia ini terbilang blunder. Padahal PBVSI memberikan target tinggi kepada Farhan Halim dan kolega.

Doni Haryono mengumpan bola saat Timnas Voli Indonesia vs Afghanistan di Asian Games 2023, Hangzhou, China (Instagram @volleytrails)

Timnas voli putra Indonesia pada Asian Games ke-19 ini dibebankan tugas untuk bisa finis ke-6. Namun hasil berbicara lain.

Skuad asuhan Jeff Jiang Jie nampak kepayahan ketika Rivan Nurmulki tidak berada dalam permainan. 

Rivan memang dikenal sebagai pevoli terbaik Indonesia kini. Baik secara skill, kualitas, pengalaman, tidak ada yang perlu diragukan dari opposite asal Jambi ini.

Sayang, pencoretannya dari skuad Asian Games 2023 menimbulkan polemik, yang harus dibayar mahal dengan target tinggi yang ambyar.

Sebelumnya, manajer Timnas voli Indonesia, Loudry Maspaitella, menyebut minimal Indonesia harus finis di posisi enam besar.

"Kemarin kami di AVC 2019 itu nembus 9 besar dan Asian Games 2018 di enam besar, ya ingginnya sih kali ini enam besar," kata Loudry, dikutip dari BolaSport edisi 9 Agustus lalu.

Namun nasi telah menjadi bubur. Kini PBVSI hanya bisa meratapi kegagalan target yang dibebankan kepada skuad voli putra Indonesia tanpa menyertakan seorang Rivan Nurmulki.

Jika mereview dari pertandingan saat Doni Haryono dan kolega takluk dari China, Indonesia benar-benar kesulitan menghasilkan poin lewat smes clean menyentuh lantai.

Rivan Nurmulki memamerkan medali emas yang diraih setelah membantu Timnas voli putra Indonesia mengalahkan Kamboja pada laga final SEA Games 2023, Senin (8/5/2023). Rivan Nurmulki cs menang 3-0 atas tim tuan rumah. (Instagram @rivannurmulki)

Bahkan Agil Angga Anggara yang diplot sebagai pengganti Rivan Nurmulki untuk mengisi pos opposite tambil loyo.

Beberapa kali smes yang dilepaskan pevoli asal Jawa Timur ini gagal menghasilkan poin.

Kendati Agil beberapa kali diberikan tugas dengan posisi serupa, namun masih jauh bagi oppsite Surabaya Samator ini memikul tugas milik Rivan Nurmulki.

Kehadiran Rivan sangat dibutuhkan dalam permainan.

Beberapa kali smes Indonesia yang dikreasikan Jasen Natanel dan Dio Zulfikri mentah begitu saja. Dan Agil beberapa kali terkesan 'tidur' ketika diberikan umpan untuk mengakhiri kebutuhan.

Dari sinilah terlihat jelas bagaimana Timnas voli putra Indonesia sejatinya sangat rindu akan sosok Rivan Nurmulki yang dikenal dengan julukan monster point milik Merah-Putih.

Sebelumnya, Rivan Nurmulki juga absen pada kejuaraan Asian Sr Mens Volleyball Championship 2023, yang berujung target kepada asuhan Jeff Jiang Jie juga gatot alias gagal total.

Asa Rivan Main di Liga Thailand

Momentum tepat dimiliki Rivan Nurmulki untuk kembali mentas di Liga Voli Thailand musim 2023/2024.

Regulasi baru yang dirancang Liga Voli Thailand bak memanggil kembali Rivan Nurmulki untuk melakoni nostalgia, sembari melepas penat.

Yap, Liga Voli Thailand baru-baru ini merilis aturan kuota pemain asing musim 2023/.2024 yang dimulai November mendatang.

Dilansir SMMSport, Liga Voli Thailand sebelumnya hanya menerapkan dua slot legiun asing tanpa kuota pemain Asia Tenggara.

Akan tetapi kebijakan itu berubah. Kompetisi kasta tertinggi bola voli Negeri Gajah Putih menambah slot pemain asing untuk kuota Asia Tenggara.

"Kuota pemain asing Liga Voli Thailand musim anyar menggunakan dua pemain asing (bebas) dan satu kuota pemain ASEAN. Sehingga total masing-masing tim boleh memiliki 3 pemain asing (2+1)," bunyi pernyataan media Thailand tersebut.

Sebelumnya Liga Thailand hanya memperbolehkan menggunakan dua pemain asing di setiap tim.

Regulasi ini mulai diberlakukan ketika Federasi Bola Voli Thailand menggelar turnamen Pro Challenge 2023 yang berlangsung 10 hingga 15 Oktober mendatang. Di mana tim-tim yang berpartisipasi sudah boleh menerapkan regulasi anyar pemain asing.

"Untuk liga voli Thailand akan mulai bertanding pada Novermber 2023," sambuny pernyataan SMMSport.

Ini menjadi kesempatan Rivan Nurmulki, dan para pevoli Nasional untuk abroad dengan bermain di kompetisi Liga Voli Thailand.

Sorotan jelas tertuju kepada Rivan Nurmulki.

Berkaca dari riwayat karier pevoli Nasional asal Jambi ini, bukan kali pertama untuknya berkompetisi di Negeri Gajah Putih.

Liga Voli Thailand bukan kompetisi yang baru baginya karena pernah membela Nakhon Ratchasima.

Saat itu Rivan Nurmulki memperkuat Nakhon Ratchasima saat berkompetisi di Thai-Denmark Super League 2019. 

Nakhon Ratchasima pun dihantarkannya menjadi juara setelah pada parti final mengalahkan Air Force dengan skor 3-2 (26-24, 19-25, 18-25, 25-21, 15-10).

Kehadiran Rivan dinilai memberi nilai tambah bagi skuat Nakhon Ratchasima lewat spike kencang yang kerap menembus blok lawan maupun service tajam yang mematikan.

Permainan impresif pria 28 tahun ini juga dianggap berhasil memikat penikmat voli di Negeri Gajah Putih. Manisnya lagi, Rivan berhasil menyabet penghargaan gelar pemain terbaik alias MVP.

Lantas mengapa bergabung dengan Liga Voli Thailand bisa melepas periode penat Rivan Nurmulki?

Bukan menjadi rahasia lagi jika Rivan Nurmulki kini menjadi perbincangan publik Tanah Air setelah dicoret PBVSI dari skuad Asian Games 2023.

Bahkan masa depan Rivan Nurmulki di timnas dan Proliga, dalam satu tahun ke depan tengah tak menentu.

Pasalnya PBVSI menyebut Rivan Nurmulkii berbohong ketika absen membela Indonesia di Asian Sr Mens Volleyball Championship dan justru bermain di Kapolri Cup bersama tim Kalimantan Timur.

Pencoretan ini menjadi bola liar bagi Rivan Nurmulki karena setelah mediasi dengan PBVSI yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senin (11/9/2023), sang pevoli terancam sanksi.

Sanksi terberat dari Rivan Nurmulki adalah larangan membela Timnas Indonesia dan tidak diperbolehkan main di Proliga dalam kurun waktu 1 tahun.

Hukuman tersebut dapat disiasati oleh Rivan dengan abroad, satu di antaranya ialah kembali berkiprah di Liga Voli Thailand.

Ketua Umum PBVSI Bongkar Rahasia Rivan

Ketua Umum PBVSI (Federasi Bola Voli Indonesia) Imam Sudjarwo menceritakan alasan di balik pencoretan Rivan Nurmulki dari skuad Asian Games 2023.

Versi Imam Sudjarwo, pencoretan Rivan Nurmulki dari Timnas voli putra Indonesia untuk Asian Games 2023 murni adanya ketidakcocokan antara sang atlet dengan jajaran kepelatihan tim.

Rivan Nurmulki disebut Ketua Umum PBVSI tidak senang dengan sejumlah nama yang dicoret dan dipertahankan dalam skuad Timnas voli putra Indonesia asuhan Jeff Jiang Jie.

Hal itu diketahui setelah manajer Timnas voli Indonesia menyampaikan apa yang dikeluhkan Rivan Nurmulki kepada Imam Sudjarwo.

"Loudry kemudian lapor saya. Setelah itu, tim pelatih saya kumpulkan. Ternyata dia agak kurang dalam kekompakkan."

"Saya minta Loudry untuk dekati biar dia tetap main karena kita masih perlu dia. Dia pemain yang bagus. Jadi dekati. Tetapi ternyata dia tetap bertahan dengan apa yang dia sampaikan," ucap Imam.

"Pak Sekjen kemudian juga saya suruh panggil. Namun, dia menyampaikan hal yang sama, tidak cocok dengan tim pelatih sekaramg. Jadi kalau yang sekarang ini, dia tidak ingin bergabung."

"Setelah itu dia tulis surat ke kami ketika kami akan ke Iran."

"Dia bilang dia tidak bisa ikut bergabung main di Iran, dengan alasan ingin menunggu istrinya melahirkan. Kedua, dia ingin menyelesaikan kasus sidang etiknya di kepolisian Jawa Timur," tutur Imam.

"Setelah itu saya coba panggil dia ke kantor. Saya tanya kenapa tidak mau ikut berangkat. Alasannya, istri mau melahirkan. Saya sudah cek baru umur 8 bulan (kehamilan istrinya). Sampai sekarang juga belum melahirkan."

Penggawa Timnas Voli Putra Indonesia melihat video challenge saat melawan Tim Korea Selatan pada AVC Championshio 2023 di Iran (AVC)

"Kedua, dia ingin menyelesaikan sidang kode etik Polri. Itu saya sudah telepon Kapolda nya, cuma sehari. Saya bisa undur itu. Tetapi, dia tetap bertahan. Alasannya sama seperti yg disampaikan manajer dan sekjen."

"Saya sampai bilang 'kamu itu anak negara. Kamu tidak bisa begitu. Artinya dia membela seseorang, tetapi membabi buta seperti itu. Itu tidak boleh karena dia dibutuhkan oleh negara. Artinya dia tidak terima ada yang dijadikan cadangan, dicoret. Loyalitas seperti itu jangan."

Tidak disebutkan secara pasti oleh Imam Sudjarwo siapa rekan-rekannya yang dibela akibat pencoretan. Namun hingga kini memang ada tiga pemain yang juga terdepak dari skuad Merah-Putih.

Sebelum Rivan, Nizar Zulfikar, Yuda Mardiansyah dan Rendy Tamamilang menjadi 'korban' regenerasi skuad Timnas voli Indonesia.

Hanya saja ketiga pevoli Nasional ini merupakan rekan seperjuangan Rivan Nurmulki saat masih bahu-membahu di Surabaya Samator.

Masalah semakin pelik ketika PBVSI mengetahui Rivan Nurmulki bermain di Kapolri Cup setelah izin tidak membela Indonesia di Asian Sr Mens Volleyball Championship.

"Kamu tidak boleh main di tempat lain. Ternyata beberapa hari kemudian dia bermain di Kapolri Cup di Polda Kaltim. Padahal sudah saya kasih tahu dan dia sudah tahu aturannya kalau sudah masuk timnas, terus main di luar," ucap Imam.

"Bagaimana perasaannya yang sedang berjuang untuk negara, sedangkan dia enak-enaknya main di luar. Nah dua hal inilah sehingga kami ambil keputusan, kalau tetap dimasukkan dia tidak mau bergabung."

"Kalau toh saya memaksakan, nanti tidak solid dalam tim. PBVSI adalah organisasi besar ada aturannya, jadi memperlakukan semuanya sama untuk pemain dan pelatih," ujar Imam.

Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi, Irjen Pol. Pipit Rismanto S.IK, MH, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Komjen Pol. (Purn.) H. Imam Sudjarwo, Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri M.Si., VP Corporate Communication Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berfoto bersama seluruh pevoli dan official klub Jakarta Bhayangkara Presisi saat acara pelepasan menuju Asian Mens Volleyball Championship 2023 di Mutiara Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis malam (11/5/2023). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Rivan Nurmulki akan melakoni sidang etik dan komisi disiplin yang dari sudut pandang PBVSI disebut melakukan tindak kebohongan untuk mangkir dari pemanggilan timnas.

"Kalau ada masalah tentu kami akan berikan sanksi. Tetapi, mekanismenya kami pakai sidang kode etik atau komite disiplin."

"Ini yang nanti setelah timnya (timnas ke Asian Games 2023) berangkat dalam waktu dekat, kami ingin melakukan sidang komisi disiplin kepada Rivan untuk rasa keadilan teman-teman semua agar tidak diikuti dan menjaga marwah PBVSI," ucap Imam.

"Sidangnya secepatnya, itu untuk menegakkan disiplin agar setara dengan yang lain, sebelumnya juga sudah ada beberapa orang. Sanksinya kita lihat dari bobot kesalahannya."

"Komdis nanti ada dari dewan kehormatan, dewan pengawas, dan lain-lain tidak gegabah lah."

"Kami semua sayang sama Rivan termasuk sayang dengan semua atlet. Apa yang kami lakukan ini ingin memperbaiki Rivan. Rivan itu masa depannya masih panjang dan ingin kami selamatkan."

"Jadi apa pun nanti keputusan komdis, dia harus terima. Kami tidak akan mungkin mematikan karier dia karena yang besarkan dia itu kami."

"Kamii sayang dan kami perlu dia ke depan. Jadi kami akan bina agar baik. Saat pertemuan di Kemenpora itu dia udah menyampaikan apa yang telah disampaikan, mengakui apa yang saya sampaikan."

Imam menjelaskan bahwa sidang komdis Rivan dilakukan setelah Asian Games 2023.

"Ditegaskan lagi aturannya sudah diinformasikan."

"Dia atlet lama dan sudah paham dan aturannya sudah ada. Setiap melanggar akan kami beri sanksi. Kalau tidak nanti jadi organisasi liar. Pernah ada sebelumnya di timnas, tidak datang tidak tahunya main tarkam," kata Imam.

"Ini adalah kerangka dalam membina dia (Rivan). Kami tidak membenci Rivan. Saya panggil waktu itu ingin selamatkan dia karena dia sudah terdaftar di Polda Kaltim, saya bilang jangan main nanti jadi masalah, eh dia tetap main."

"Aturan Tarkam sebenarnya boleh-boleh aja sepanjang dia tidak terdaftar dalam panggilan timnas. Ini juga kalau kami biarkan, pulang dari Asian Games mereka silakan main tarkam."

Terkait tim pelatih dengan rekam jejak yang positif, Imam tidak memiliki opsi untuk mengganti pelatih.

"Prestasi pelatih kita dua kali menang bahkan tiga kali hattrick SEA Games. Masa kita mau ganti yang bagus? masa kita harus korbankan satu orang dari banyak orang? Nanti kita rembukin dulu, kita panggil (Rivan) harus turunkan egonya."

"Jeff Jiang Jie masih mau kita jadikan pelatih timnas, tahun depan ada event-event internasional. Saya nilai dia masih bagus. Kalau tidak bagus, kenapa dia bisa membawa Indonesia menang dua kali SEA Games?"

"Saya kemarin tidak bicaa karena pencoretan itu hal yang biasa. Rivan kan anak saya, saya akan tutup semua ini, tidak akan saya buka."

"Ada dua hal, pertama pencoretan itu hal yang biasa, kedua saya ingin tutup apa yg dilakukan Rivan karena dia atlet besar, tapi sekarang dia buka sendiri," pungkas Imam.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini