TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA – Tim Indonesia memperoleh tiket untuk mengikuti ajang kejuaraan dunia panahan berkuda yang akan digelar di Arab Saudi pada Desember mendatang.
Tiket tersebut diperoleh setelah tim Indonesia sukses memperoleh posisi kedua di ajang Qualifier World Horseback Archery zone 1, yang digelar di Negeri Sembilan, Malaysia pada 3 sampai 5 Oktober kemarin.
Pelatih tim Indonesia, Bambang Minarno menjelaskan bahwa pada seleksi yang dilaksanakan oleh World Horseback Archery Federation (WHAF), teamnya meraih posisi kedua dengan perolehan nilai 1330.
Baca juga: Brayen Brata Coolen dan Natasha Herjawan Wakili Indonesia di Pertandingan Berkuda Internasional
Sedangkan untuk posisi pertama diraih oleh Mongolia dengan nilai 1390, dan di posisi ketiga diraih oleh Thailand dengan perolehan nilai 1280.
Hasil ini mengukuhkan Indonesia lolos untuk mewakili zona Asia bersama Mongolia dan Thailand.
Tim Indonesia menurunkan atlet terbaiknya, yaitu Hardika dari Sumatera Barat sebagai kapten tim, Alan Pratama dari DKI Jakarta, Muhammad Yahya Ayyash dari Jawa Tengah dan Bagas S. Prabowo dari Lampung.
Pada kualifikasi tersebut ada tiga kategori, yakni Korean Serial Shot, Qabaq dan Kassai Original System.
Untuk kategori Qabaq, Ayyash meraih peringkat ke-1 dan Hardika ke-2.
Baca juga: Kejutan Hari Ketiga Kerjurnas Berkuda 2023, Karen Herjawan Berikan Medali Emas Pertama untuk Sumsel
Sedangkan kategori Kassai, Ayyash meraih peringkat ke-1.
"Total ada tiga kategori yang dipertandingkan, dan dua dari tiga kategori itu tim Indonesia berhasil memperoleh juara satu. Secara medali emas kita lebih banyak, tapi secara tim kita nilainya lebih rendah dari Mongolia. Ini merupakan perolehan hasil yang menggembirakan, karena di ajang kejuaraan dunia, Mongolia dan Korea Selatan adalah tim yang selalu mendominasi kejuaraan," ujar Bambang Minarno dalam keterangan yang diterima, Sabtu (6/10/2023).
Dengan hasil ini, Indonesia berhak untuk mengikuti Final Piala Dunia Panahan Berkuda di Saudi Arabia pada 14-16 Desember sebagai wakil dari Grup 1.
Bersaing dengan pemuncak grup-grup lain dari benua Eropa, Asia, Afrika dan Amerika.
Perhelatan ini yang dihadiri oleh Chairman WHAF, Grand Master Kim Youngsup. Grand Master Kim dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan panahan berkuda memiliki sejarah panjang dalam peradaban dunia, dan saat ini dimasyarakatkan kembali sebagai usaha untuk melestarikan budaya, serta jiwa kesatria sebagaimana di masa lampau.
Baca juga: Sumatra Selatan Sukses Sabet Dua Medali di Hari Pertama Kejurnas Berkuda 2023
WHAF adalah federasi panahan berkuda internasional yang berpusat di Korea Selatan di bawah naungan World Martial Art Union (WOMAU) dan UNESCO. Indonesia melalui Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) resmi menjadi anggota WHAF semenjak 2019.
Panahan berkuda adalah cabang ethno sport atau olahraga tradisional yang sedang berkembang di dunia saat ini. Olahraga ini sarat dengan unsur budaya dan sejarah.