TRIBUNNEWS.COM - Di balik raihan medali emas Asian Games 2023 An Se-young asal Korea ada kisah pilu saat tanding di final, Sabtu (7/10/2023) kemarin.
Lee Hyeon-hee, ibu dari An Se-young sempat meminta anaknya untuk berhenti tanding saat lututnya mengalami cedera.
Beda dengan An Se-young yang memandang final Asian Games tak datang dua kali, sehingga dia memilih berjuang hingga akhir.
An Se-young menerangkan bahwa dia memang mengalami masalah pada lututnya di tengah laga.
Baca juga: Daftar Peraih Medali Badminton Asian Games 2023: China Panen Emas, Korea & India Ukir Sejarah
Bocah ajaib Korea ini sempat meminta perawatan medis di tengah laga saat merasakan sakit pada lututnya.
"Lututku sangat sakit. Untungnya, saya bisa berjalan," terang An Se-young dilansir N Sport.
"Ini mungkin jadi yang pertama dan terakhir (untuk meraih emas). Kesempatan tidak datang dua kali. Aku ingin bermain semaksimal mungkin," katanya menambahkan.
Kedua orang tua An Se-young yang datang ke Hangzhou, China untuk menonton turut was-was dengan kondisi sang anak.
Bahkan sang ibu berteriak di bangku penonton kepada anaknya untuk berhenti dan menyerah saja.
Ungkapan itu dituturkan lantaran tak tega melihat An Se-young menahan sakit saat melawan Chen Yu Fei (China).
"Cukup! Berhenti saja tak apa," kata Lee saat berteriak dari tribun.
Kekhawatiran juga dirasakan oleh sang Ayah, An Jung-hyeon yang tak tega melihat anaknya kesakitan di lapangan.
Walau demikian, ayah An Se-young menerangkan bahwa dia percaya kepada putrinya.
Ayah An percaya kalau anaknya tidak mudah menyerah dan akan berjuang hingga akhir.
"Putriku jarang menunjukkan rasa sakit di stadion, dan melihatnya seperti itu membuatku merasa tidak enak," kata ayah An Se-young, An Jung-hyeon.
"Sebagai orang tua, aku ingin dia berhenti bermain."
"Tapi aku mendukungnya karena aku tahu dia memiliki kepribadian yang tidak akan pernah menyerah," katanya menegaskan.
Namun siapa nyana, kepercayaan dan kekhawatiran dari kedua orang tua An Se-young berbuah manis.
Sempat kesulitan di gim kedua ketika Chen Yu Fei dapat momentum untuk mengajak rubber, An Se-young tetap menjaga fokus.
Dia berhasil melibas Yu Fei di gim ketiga dengan skor telak 21-8 dan memastikan medali emas.
Seusai laga, An Se-young diberitahu soal reaksi kedua orang tuanya.
Dia mengaku tak mendengar sorakan apapun dari sang ibu dan ayah dari tribun.
"Saya tidak dapat mendengar apa pun di dalam stadion," kata An Se-young.
"Bahkan jika saya disuruh menyerah, saya akan bermain sampai akhir."
"Saya hanya fokus pada satu poin tanpa berpikir (soal cedera)," tukasnya.
Perjuangan An Se-young dalam melawan rasa sakit dan menajamkan fokus berbuah manis.
Dia memutus puasa emas di tunggal putri Korea setelah 29 tahun lamanya.
Kali terakhir tunggal putri Korea merebut medali Asian Games tahun 1994 silam.
Saat itu keping medali emas dipersembahkan oleh atlet bernama Bang Soo-hyun.
Nyaris 3 dekade puasa gelar, akhirnya An Se-young melepas dahaga dengan pulang ke Negeri Ginseng membawa medali emas.
(Tribunnews.com/Niken)