Menurutnya tren servis tipu-tipu yang tengah marak terjadi di Liga Voli Korea merusak sportifitas pertandingan, meski dalam aturan tidak dilarang.
"Itu adalah tindakan yang tidak sportif," terangnya.
"Jika Anda membayangkan pemain kedua tim melakukan itu setiap kali mereka melakukan servis, itu akan menciptakan pemandangan yang buruk. Itu harus dilakukan dengan adil," sambung sang juru taktik.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, KOVO menegaskan larangan penggunaan servis bersifat tipuan tersebut dilakukan lagi. Dalam keterangannya tidak disertai adanya hukuman yang berlaku.
Sebagai informasi saja, tren servis tipu-tipu ini dicontoh oleh klub V-League saat melakukan pertandingan uji coba melawan tim Liga Jepang, Panasonic Panthers.
Di Jepang tren servis tersebut tidak dilarang, yang imbasnya tim-tim V-League mengadopsi hal tersebut dalam pertandingan musim ini.
Imbasnya, servis yang dinilai merusak citra pertandingan bola voli inipun dianggap tabu oleh KOVO dan dilarang keras penggunaannya.
(Tribunnews.com/Giri)