TRIBUNNEWS.COM - Balapan MotoGP Qatar 2023 akhir pekan ini di Sirkuit Lusail, bisa menjadi panggung pesta perayaan Pecco Bagnaia juara dunia MotoGP 2023. Berikut syarat dan ketentuannya.
Balapan MotoGP Qatar 2023 pada 17-20 November 2023 akan menjadi match point perdana perebutan gelar dunia kelas para raja musim ini.
Francesco 'Pecco' Bagnaia dan Jorge Martin pun diprediksi bakal tampil jauh lebih gaspol demi merebut mahkota juara.
Mengingat Bagnaia membela Ducati Lenovo Team dan Martin membela Pramac Racing, maka sudah dipastikan gelar dunia pembalap jatuh ke tangan Ducati.
Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP Qatar 2023: Rintangan Pecco Bagnaia demi Kalahkan Martin di Lusail
Pabrikan Italia ini juga sudah mengunci gelar dunia konstruktor di seri Indonesia, dan masih menunggu penentuan gelar dunia tim.
Saat ini, Pecco Bagnaia sedang memimpin klasemen pembalap dengan koleksi 412 poin, sementara Martin ada di belakangnya dengan ketertinggalan 14 poin.
Dengan dua seri tersisa, maka ada total 74 poin maksimal tersedia yang masih bisa diperebutkan kedua pembalap.
Untuk mengunci gelar dunia di Qatar, Bagnaia harus meraup 24 poin lagi atas Martin.
Kekasih Domizia Castagnini dapat main aman dengan membuat kesenjangan 38 poin pada akhir balapan di Qatar nanti.
Nantinya Jorge Martin sekalipun meraup 37 angka di Valencia, Bagnaia tetap menjadi juara dunia MotoGP 2023 karena unggul satu poin.
Itu pun dengan skenario Pecco Bagnaia mengalami crash di sprint dan main race MotoGP Valencia.
Akan tetapi bisa dipungkiri ini misi tak mudah bagi Bagnaia, mengingat Martin juga kerap menunjukkan performa eksplosif. Namun, mempertahankan gelar masih memungkinkan secara matematis bagi rider Italia itu.
Regulasi Poin Sama
Meski begitu, ada kemungkinan lain.
Jika Bagnaia dan Martin menyelesaikan seri penutup di Valencia, Spanyol, pada 24-26 November 2023 dengan jumlah poin yang sama, maka ada variabel lain yang bakal jadi penentu siapa yang akan keluar jadi juara dunia.
Dalam regulasi ajang balap motor terakbar di dunia ini, ketika para calon juara dunia MotoGP, Moto2, dan Moto3 mengakhiri musim dengan koleksi poin yang sama, maka sang juara akan ditentukan oleh statistik hasil mereka dalam balapan-balapan Grand Prix.
Yang pertama dihitung adalah jumlah kemenangan balapan Grand Prix.
Jika jumlah kemenangan Grand Prix mereka juga sama, maka jumlah finis kedua Grand Prix lah yang kemudian dihitung.
Jika jumlah finis kedua mereka juga sama, maka jumlah finis ketiga lah yang dihitung, dan seterusnya.
Namun, khusus untuk kelas MotoGP, hasil balapan Sprint tidak dijadikan variabel dalam penentuan gelar dunia ketika jumlah poin para calon juara sama persis.
Berkaca dari regulasi tersebut, Pecco Bagnaia menjadi yang terdepan untuk menyandang status juara dunia. Dengan asumsi miliki poin sama dengan Jorge Martin.
Sejauh ini, Bagnaia menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak di MotoGP 2023. Dia mengemas 6 kali podium utama berbanding 4 milik Martinator, julukan Jorge Martin.
(Tribunnews.com/Giri)