TRIBUNNEWS.COM - Simak ulasan data fakta jelang gelaran BWF World Tour Finals 2023 yang menyuguhkan berbagai hal menarik.
Sepanjang sejarah, Indonesia selalu digendong oleh sektor ganda putra dalam ajang prestis BWF World Tour Finals.
Namun sebelumnya, nama gelaran ini bernama BWF Super Series Finals sejak tahun 2007.
Mulai pada tahun 2018, ajang ini berganti nama yaitu BWF World Tour Finals.
Walau demikian, kontingen Indonesia telah mencatatkan kiprah menariknya melalui ganda putra.
Baca juga: Jadwal Drawing BWF World Tour Finals 2023: Gregoria Masa Bodo soal Undian, Nilai Semua Lawan Sulit
Indonesia Digendong Ganda Putra
Sejak tahun 2007, Indonesia telah mengoleksi empat gelar juara lewat ganda putra.
Menariknya empat gelar itu dipersembahkan oleh pasangan andalan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Di mana Ahsan/Hendra mencatatkan hal manis yakni hattrick juara pada tahun 2013, 2015, dan 2019.
Sementara itu Marcus/Kevin baru meraih gelar juara pada tahun 2017.
Selanjutnya sampai saat ini belum ada ganda putra Indonesia yang mengikuti jejak The Daddies - julukan Ahsan/Hendra.
Pada edisi kali ini, Indonesia akan menurunkan dua wakil terbaiknya.
Ialah Fajar Alfian/Rian Ardianto dan Bagas Maulana/Shohibul Fikri.
China Mendominasi
Berbanding terbalik dengan Indonesia, China bak raja dalam gelaran BWF World Tour Finals.
Sejak bernama Super Series Finals, China terus menjaga dominasinya.
Tak bertumpu di kubu ganda putra saja, kekuatan China amat merata.
Mulai dari tunggal putra, putri, ganda putra, putri, lalu ganda campuran China selalu digaya.
Akan tetapi jika direkap, ganda campuran China tampaknya paling bersinar.
Nama Zheng Si Wei tercatat yang paling sering juara dari kubu ganda campuran.
Mulai pada tahun 2016 ketika dia masih berpasangan dengan Chen Qing Chen, Zheng sudah pernah naik podium tertinggi.
Menariknya Zheng kala itu back-to-back juara pada tahun 2016 dan 2017 bersama Chen.
Baru ketika era BWF World Tour Finals, dia berpasangan dengan Huang Ya Qiong.
Bersama Huang, Zheng masih bersinar dan kembali menjadi juara pada 2019 dan 2022.
Edisi kali ini Zheng menjaga asa untuk back-to-back juara bersama Huang.
Yap, Zheng/Huang jadi kandidat kuat untuk jadi juara bagi ganda campuran asal China.
Andai terjadi, maka kejadian pada lima tahun silam ketika berpasangan dengan Chen, bisa terulang lagi.
Viktor Axelsen Lampaui Rekor Lee Chong Wei?
Rekor juara di BWF World Tour Finals tunggal putra masih dipegang oleh Lee Chong Wei (Malaysia) dan Viktor Axelsen (Denmark).
Keduanya tercatat sama-sama membukukan empat gelar juara sejak super series Finals.
Kini Lee telah pensiun pada tahun 2019 lalu. Sedangkan Viktor Axelsen masih mendominasi di tunggal putra dan kini kembali jadi kontestan.
Andai Axelsen bisa juara di Hangzhou, China, maka rekor Lee bisa ambyar.
Pasalnya dengan juara nanti, Axelsen bakal membukukan lima gelar juara.
Itu jadi catatan terbanyak dari tunggal putra serta seluruh sektor.
Maka dari itu menarik dinanti bagaimana serunya pertandingan BWF World Tour Finals edisi kali ini.
Untuk sekadar informasi, gelaran prestis tersebut akan dihelat mulai hari Rabu (13/12/2023) hingga Minggu (17/12/2023).
Sedangkan untuk drawing, akan berlangsung pada hari ini Senin (11/12/2023).
Badminton Lovers dapat menyaksikan serunya perhelatan akhir tahun 2023 ini melalui tayangan iNews TV gratis.
Live Streaming BWF World Tour Finals 2023
Jadwal Siaran Langsung BWF World Tour Finals 2023
Rabu (13/12/2023)
- Pukul 09.00-14.00 WIB: Fase Grup
- Pukul 16.00-21.00 WIB: Fase Grup
Kamis (14/12/2023)
- Pukul 09.00-14.00 WIB: Fase Grup
- Pukul 16.00-21.00 WIB: Fase Grup
Jumat (15/12/2023)
- Pukul 09.00-14.00 WIB: Fase Grup
- Pukul 16.00-21.00 WIB: Fase Grup
Sabtu (16/12/2023)
- Pukul 09.00-14.00 WIB: Semifinal sesi 1
- Pukul 16.00-21.00 WIB: Semifinal sesi 1
Minggu (17/12/2023)
- Pukul 13.00-18.00 WIB: Final
Daftar Lengkap Wakil di BWF World Tour Finals 2023
Tunggal Putra
1. Kodai Naraoka (Jepang)
2. Jonatan Christie (Indonesia)
3. Shi Yu Qi (China)
4. Li Shi Feng (China)
5. Viktor Axelsen (Denmark)
6. Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)
7. Anders Antonsen (Denmark)
8. Kunlavut Vitidsarn (Thailand)
Tunggal Putri
1. An Se-young (Korea)
2. Chen Yu Fei (China)
3. Tai Tzu Ying (China Taipei)
4. Carolina Marin (Spanyol)
5. Han Yue (China)
6. Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia)
7. Beiwen Zhang (Amerika)
8. Kim Ga-eun (Korea)
Ganda Putra
1. Liang Wei Keng/Wang Chang (China)
2. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia)
3. Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea)
4. Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
5. Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang)
6. Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark)
7. Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China)
8. Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (Indonesia)
Ganda Putri
1. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Chia)
2. Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea)
3. Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang)
4. Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang)
6. Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea)
7. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia)
8. Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand)
Ganda Campuran
1. Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China)
2. Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China)
3. Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea)
4. Yuta Watanabe/Arisa Higahsino (Jepang)
5. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand)
6. Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea
7. Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong)
8. Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia)
(Tribunnews.com/Niken)