News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Bakal Lebih Berat Tahun Ini, Viktor Axelsen Bukan Juara Bertahan Terkuat Lagi di Malaysia Open 2024

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viktor Axelsen dari Denmark menyapa penonton usai pertandingan semifinal tunggal putra melawan Jonatan Christie dari Indonesia pada turnamen Bulu Tangkis China Open di Changzhou, di Provinsi Jiangsu timur Tiongkok pada 9 September 2023.

Bakal Lebih Berat Tahun Ini, Viktor Axelsen Bukan Juara Bertahan Terkuat Lagi di Malaysia Open 2024

TRIBUNNEWS.COM- LEGENDA tunggal putra Malaysia, Rashid Sidek, mengatakan bahwa Viktor Axelsen (Denmark) bukan juara bertahan terkuat lagi pada Malaysia Open 2024, 9-14 Januari mendatang.

Axelsen memiliki daftar rival yang lebih banyak untuk mempertahankan gelar Malaysia Open 2024 yang akan digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Axelsen unggul saat melawan pemain lain pada Malaysia Open tahun lalu. Namun, Rashid meyakini bahwa pemain 30 tahun itu tidak akan menikmati hak istimewa seperti itu tahun ini.

Tunggal putra nomor satu dunia itu berada di zona berbeda tahun lalu di mana ia hanya kehilangan satu gim melawan rekan senegaranya Rasmus Gemke pada babak pertama dalam perjalanan menuju gelar.

Namun, ketangguhan Axelsen diuji akhir tahun lalu karena jadwal yang padat dan cedera. Hal ini berdampak buruk pada penampilannya, sementara kemunculan sejumlah pemain muda telah mengubah peta persaingan tunggal putra dunia.

Rashid yang memenangi Malaysia Open pada 1990, 1991, dan 1992 itu mengatakan bahwa para pemain seperti duo China, Li Shi Feng dan Shi Yu Qi, juara dunia 2023 Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Kodai Naraoka (Jepang, H.S.

Prannoy (India), Jonatan Christie dan Anthony Ginting telah tampil sebagai juara pada berbagai turnamen.

Daftar tersebut, kata Rashid, juga dapat mencakup Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong (Malaysia). Dengan catatan, jika mereka dapat meningkatkan performa mereka saat tampil di rumah sendiri dan bangkit mengikuti gelombang penggemar lokal untuk meraih kesuksesan.

"Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda di mana Axelsen bukanlah pemain yang tidak bisa dikalahkan dan kami akan memiliki beberapa pemain lain yang mengincar gelar pada Malaysia Open. Mungkin ada pemenang baru kali ini," kata Rashid dilansir dari The Star.

"Perlombaan kualifikasi Olimpiade sedang dalam tahap krusial dan dengan hanya tersisa empat bulan, setiap pemain berusaha keras untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024," ujarnya.

"Pertarungan akan berlangsung sengit dan ini bisa menjadi salah satu pertarungan terberat bagi Axelsen untuk mempertahankan gelarnya. Dia perlu berada dalam kondisi yang lebih baik secara fisik dan mental dalam menangani tekanan," ujar Rashid.

"Shifeng, Yuqi, Kodai dan Kunlavut semuanya kuat dan Malaysia Open akan menjadi kompetisi yang menarik. Bagi Zii Jia dan Tze Yong, mereka tampaknya kesulitan di dalam negeri mungkin karena ekspektasi yang tinggi, tetapi cenderung bermain lebih baik di luar negeri," aku Rashid.

"Mereka harus memperlakukan Malaysia Open seperti turnamen internasional lainnya dan ini adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk bermain tanpa tekanan," ujarnya.

Axelsen yang meraih gelar pertamanya pada 2022 ini akan menghadapi rintangan berat pada babak pertama saat menghadapi Juara Dunia 2021, Loh Kean Yew (Singapura).

Lee Zii Jia juga akan menghadapi pertandingan babak pembuka yang sulit melawan Lu Guang Zu (China). Sementara itu, Ng Tze Yong akan menghadapi Koki Watanabe (Jepang) pada babak pertama. (Tribunnews/Bolasport.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini