TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diyakini akan menjadi negara paling menjanjikan di Asia Tenggara dalam hal perkembangan industri golf.
Walau golf belum menjadi olahraga yang banyak diminati masyarakat Indonesia, namun brand-brand golf internasional membidik Indonesia sebagai pasar yang mempunyai potensi besar.
“Setelah pandemi Covid-19 usai, Asia Tenggara menjadi wilayah kunci untuk brand-brand golf internasional. Indonesia menjadi negara yang paling penting, karena kami optimis negara ini masih memiliki potensi pasar yang besar untuk berkembang dibandingkan dengan negara-negara lainnya, termasuk Thailand, Malaysia dan Singapura,” ungkap Ng Yap, MST Golf Group Chief Executive Officer.
Salah satu produk utama yang dijual di MST adalah TaylorMade, produk golf top dunia asal Amerika Serikat. Musim ini mereka memilih Indonesia sebagai tempat peluncuran produk musim 2024 TaylorMade, yaitu seri Qi10 Max yang diselenggarakan di Sedayu Indo Golf, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Acara ini dihadiri oleh ratusan tamu dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mereka merupakan dealer, media, para ambassador TaylorMade, dan para influencer golf.
Stik golf TaylorMade banyak digunakan oleh para pegolf profesional dunia yang berhasil menjuarai berbagai turnamen bergengsi, termasuk di PGA Tour, termasuk Tiger Woods, Rory McIlroy, Scottie Scheffler, Nelly Korda, Brooke Henderson, Collin Morikawa, Tommy Fleetwood, Dustin Johnson, Rickie Fowler, Charley Hull, dan Maria Fassi.
MST merupakan perusahaan retailer yang bermitra dengan lebih dari 90 brand golf terkenal di dunia kini memiliki 49 toko golf di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
Toko pertama di Indonesia, yaitu di Jakarta baru dibuka secara resmi pada 12 Januari lalu. Menurut Ng Yap, di Thailand diperkirakan ada sekitar 1 juta pegolf, di Malaysia sekitar 500 ribu.
Di Indonesia jumlah pegolf masih jauh di bawah jumlah tersebut, namun potensi untuk berkembang sangat besar.
MST Sudah Menjadi Perusahaan Yang Masuk Bursa Malaysia
“Ini merupakan tahun yang menyenangkan di tahun 2023 kami behasil mencatatkan saham kami sebagai perusahaan publik di Pasar Utama Bursa Malaysia. Tahun lalu penjualan kami cukup stabil, termasuk untuk merek TaylorMade. Kami tetap optimis di tahun 2024 karena Taylormade meluncurkan produk terbaiknya dengan seri Qi10. Dengan dukungan berkelanjutan terhadap Taylormade dan berusaha untuk terus memberikan pengalaman merek terbaik ke pasar,” urai Ng Yap.
Tidak tanggung-tanggung, MST Gofl kini bermitra dengan lebih dari 90 brand golf terkenal di dunia.
“Saya sangat menyukai Indonesia. Mereka memiliki demografi yang lebih muda, yang benar-benar berbelanja, juga berpakaian bagus. Untuk Malaysia seperti yang saya katakan, sebagian pegolf adalah usia menengah dan Singapura, lebih metropolitan, lebih internasional, banyak ekspatriat. Namun secara keseluruhan bagi saya, kekuatan di masa depan adalah Indonesia,” ujarnya.
Sebelum MST Golf membuka toko di Jakarta, banyak konsumen asal Indonesia yang berbelanja di MST Golf Malaysia dan Singapura.
Menurutnya, Thailand saat ini memimpin market di Asia Tenggara. Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kemiripan.
“Namun saya sangat menyukai pasar Indonesia, demografinya. Kami melakukan market visit, kami pergi ke beberapa toko. Anda bisa melihat pegolf, mereka berusia 20-an dan 30-an, berpakaian rapi, serius dan berlatih. Dan tentu saja, kami bisa menentukan harga jual yang sangat bagus. Dibandingkan dengan Malaysia. Di sini lebih banyak pemain berusia yang main golf. Jadi, dinamika pasar sangat kuat. Momentumnya juga sangat kuat di Indonesia, dengan perkembangan negaranya juga."