TRIBUNNEWS.COM - Gelaran badminton kelas dunia yang berlangsung di Indonesia selalu dihelat di Istora Senayan, Jakarta.
Sayang, dalam dua edisi turnamen BWF World Tour bertajuk Indonesia Open 2023 dan Indonesia Masters 2024 ada insiden kurang menyenangkan.
Indonesia Open 2023 bulan Juni lalu terjadi mati lampu pada hari pertama dan bersamaan dengan pertandingan dari wakil Indonesia, Rehan Naufal/Lisa Ayu.
Terbaru di Indonesia Masters 2024, asap muncul dari atap Istora Senayan karena hubungan arus pendek yang menimbulkan percikan api.
Efek dari insiden tersebut laga semifinal antara ganda putri Thailand dan China ditunda sementara.
Pasalnya, asap dari percikan api tersebut cukup menggangu pertandingan sehingga petugas panitia harus membersihkan lapangan.
Walhasil, sekira kurang lebih 30 menit venue pertandingan baru terlihat kembali normal.
Menyikapi insiden itu, PBSI menjelaskan penyebab terjadinya kejadian tersebut.
"Terjadi hubungan arus pendek pada lampu di salah satu sisi lapangan. Hal ini sempat memunculkan percikan api," mengutip rilis PBSI.
"Tetapi panitia pelaksana sigap untuk memadamkannya dan semua sudah aman terkendali."
"Kami memohon maaf atas apa yang terjadi hari ini dan selamat kembali menikmati babak semifinal Indonesia Masters 2024."
Insiden Istora Mati Lampu di indonesia Open 2023
Istora Senayan sebagai venue pertandingan tiba-tiba mati lampu di tengah laga yang membuat atlet sempat kebingungan.
Insiden mati lampu tersebut terjadi kala salah satu wakil Indonesia yakni Rehan Naufal/Lisa Ayu bertanding pada hari pertama.
Baca juga: Istora Senayan Kebakaran saat Semifinal Indonesia Masters 2024, Laga Ganda Putri Ditunda
Rehan/Lisa dikejutkan dengan adegan mati lampu di Istora Senayan, Jakarta.
Imbas dari adanya mati lampu tersebut cukup menyita perhatian.
Mulai dari atlet yang merasa dirugikan hingga para penonton yang membuat guyonan soal insiden tersebut.
Satu di antaranya adalah Rehan/Lisa yang merasa dirugikan karena mereka tengah melakoni laga alot melawan wakil Malaysia.
Sementara dari penonton justru menyebut kalau Istora belum isi token listrik karena tiba-tiba mati di tengah serunya laga.
Sebab kejadian tersebut dialami bukan hanya di satu lapangan pertandingan saja. Namun terjadi di semua lapangan pertandingan.
Tanggapan PBSI terkait insiden tersebut menerangkan bahwa hal itu merupakan insiden tak terduga
"Jadi, memang tadi itu kejadian mati lampu adalah insiden yang tidak terduga," ungkap Deri Destan Tim Humas PBSI dilansir BolaSport.
"Ada force majeure di lapangan yaitu mixer lighting terjadi malfunction. Hal itu mengakibatkan tadi ada mati lampu."
"Memang kejadian itu tidak terduga," kata Deri Destan menambahkan.
Untungnya insiden tersebut tak berlangsung lama sehingga atlet bisa menyelesaikan pertandingan.
(Tribunnews.com/Niken)