TRIBUNNEWS.COM - Dunia olahraga atletik mendapat kabar duka dengan meninggalnya pemegang rekor dunia Marathon, Kelvin Kiptum.
Pelari Marathon asal Kenya Kelvin Kiptum meninggal dunia setelah terlibat dalam kecelakaan tunggal di negaranya, Minggu (11/2/2024) malam waktu setempat.
Saat kecelakaan terjadi, Kelvin Kiptum sedang berkendara di jalan yang menghubungkan Eldoret dan Kaptagat, dua kota simbolis di Rift Valley, tempat sebagian besar pelari jarak jauh Kenya tinggal dan berlatih.
Pelari kelahiran 2 Desember 1999 itu mengendarai mobil Toyota Premio bersama pelatihnya Gervais Hakizimana dan seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Sharon Kosgey.
Sang pelatih juga ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan itu, sedangkan Sharon lolos dengan luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Laporan Nation Africa, mobil yang ditumpangi Kelvin Kiptum rusak parah dan diderek ke Polsek Kaptagat.
"Ini adalah kecelakaan tunggal di mana salah satu Kelvin Kiptum, pemegang rekor marathon dunia sedang mengendarai kendaraanya dengan dua penumpang. Kiptum dan Hakizimana tewas di tempat dan orang ketiga dilarikan ke Rumah Sakit Pacuan Kuda di Eldoret," kata otoritas setempat.
Kiptum dilaporkan kehilangan kendali atas kendaraannya, keluar jalur dan menabrak pohon besar sebelum mendarat diselokan.
Menteri Olahraga Kenya Ababu Namwamba mengatakan di X, Kenya telah kehilangan permata istimewa dengan meninggalknya Kiptum.
"Sangat memuakkan!! Kenya telah kehilangan permata istimewa. Kehilangan kata-kata," tulisnya.
Kelvin Kiptum muncul pada tahun 2023 sebagai saingan rekan senegaranya Eliud Kipchoge.
Pelari 24 tahun itu mencetak rekor dunia di Chicago Marathon pada bulan Oktober dengan waktu 2:00:35 untuk melampaui rekor 2:01:09 yang dibuat oleh rekan senegaranya Eliud Kipchoge di Berlin pada tahun 2022.
Ketenaran ayah dua anak ini meningkat pesat - ia baru berlari maraton penuh pertamanya pada tahun 2022.
Dia memulai debutnya di Valencia, pada bulan Desember 2022, dengan waktu tercepat dalam sejarah untuk seorang rookie (2:01:53).
Baca juga: Tips Jaga Ketahanan Fisik Sebelum Ikut Lari Marathon, Pemula Perlu Perhatikan Hal-hal Ini
Pada tahun 2023 dia menang pertama di London Marathon dengan waktu 2:01:25 sebelum memecahkan waktu di Chicago Marathon.
Baru minggu lalu, timnya mengumumkan bahwa ia akan mencoba berlari jarak kurang dari dua jam di maraton Rotterdam – suatu prestasi yang belum pernah dicapai dalam kompetisi terbuka.
Ia berlum pernah berlari bersama Eliud Kipchoge dalam ajang World Marathon. Penampilan keduanya sebenarnya sudah ditunggu dalam maraton Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Namanya digadang-gadang akan melampau sejumlah pencapaian milik rekan senegaranya itu mengingat usianya yang masih muda, sedangkan kompatriotnya sudah berusia 39 tahun.
Karena masih sangat muda, masa depannya sangat cerah, namun kerasnya kehidupan telah melewati jalannya dengan cara yang paling tragis dan semua orang kini berduka atas kematiannya di usianya yang baru 24 tahun.
(Tribunnews.com/Tio)