Usai Dihajar Thailand, Kini Giliran Mental Pemain Timnas Basket Indonesia Diuji Saat Jamu Australia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Basket Indonesia membawa hasil negatif saat pulang ke tanah air usai laga perdana Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025.
Bertamu ke markas Thailand, Nimibutr Stadium, Bangkok, Pasukan Garuda kalah 56-72, Kamis (22/2/2024).
Setelah dihajar Thailand, kali ini giliran mental para pemain besutan Milos Pejic itu diuji saat menjamu Australia di laga kedua Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025.
Duel itu akan berlangsung di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (25/2/2024).
Milos Pejic sadar betul, melawan Australia bukan lah pertandingan mudah bagi Indonesia.
Mengingat, Australia adalah salah satu tim berperingkat 5 besar terbaik dunia di klasemen FIBA.
Sementara itu, Timnas basket putra Indonesia berada di urutan ke-74 klasemen FIBA.
“Jadi saat lawan Australia, kami akan menghadapi sebuah tim yang sangat dominan baik secara tim, fisik, dan fundamental bermain basket,” ujar Milos.
“Ini adalah kesempatan yang sangat bagus buat anak-anak untuk belajar dalam menghadapi tim yang bukan lagi kelas Asia tapi top tim di level internasional,” sambungnya.
Beri Jam Terbang ke Pemain Muda
Milos Pejic, mengatakan anak didiknya telah memetik pelajaran dari pertandingan melawan Thailand.
Yesaya dan kolega diharapkan mengambil pengalaman dari laga ini karena memang tim yang diturunkan diisi pemain muda.
“Saya sengaja memilih pemain muda ini karena mereka kedepannya yang menurut saya sebagai pelatih yang akan dapat bermain bersama pemain senior di SEA Games nanti bersama Derrick Michael, Andakara Prastawa, Arki Wisnu, Yudha, Bolden, Abraham, Brandon dan lainnya. Mohon dukungan Indonesia atas program yang sedang saya jalankan,” tutur Milos.
Pelatih berkebangsaan Kroasia itu berharap, usai melawan Thailand para pemain cepat belajar dari level pertandingan internasional.
Tak hanya itu, Milos juga ingin melihat bagaimana sejauh mana kemampuan anak didiknya dalam laga internasional.
“Kami menginvestasikan mereka saat ini dan investasi ini memang butuh waktu dan kesabaran untuk mereka menjadi pemain yang bagus. Semoga dari investasi kita di tim nasional yang sekarang ini bisa muncul pemain-pemain yang kelak bisa menggantikan senior-senior mereka seperti Arki, Prastawa, Abraham, dan Jawato,” ujar Milos.
Saat melawan Thailand, satu hal yang tak luput dari Milos adalah daya juang yang ditunjukkan pemainnya.
“Satu hal yang positif di game melawan Thailand, anak-anak ini tetap semangat meski tertinggal jauh dan beberapa momen mereka mampu menjalankan instruksi dengan baik,” jelasnya.