TRIBUNNEWS.COM - Kembalinya ganda putri Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di French Open 2024 setelah absen tiga bulan jadi bukti ketegaran sang pemain.
Sayaka Hirota yang memutuskan untuk melanjutkan kiprahnya di BWF World Tour 2024 demi lolos ke Olimpiade Paris 2024 harus menggunakan pengaman di kaki kirinya.
Hal ini lantaran Hirota memutuskan menunda operasi pada kakinya karena masih mencoba untuk mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Kejadian ini bak dejavu bagi Hirota lantaran pernah terjadi ketika keduanya mentas di Olimpiade edisi Tokyo 2020 lalu.
Beruntung kembalinya Fukushima/Hirota di French Open 2024 diiringi dengan hasil manis ketika mengarungi babak pertama 32 besar.
Yap, ganda putri andalan Jepang itu berhasil meraih kemenangan di babak pertama saat bersua Annie Xu dan Kerry Xu (Amerika).
Bertanding hingga tiga gim, Fukushima/Hirota memastikan kemenangan dengan skor 14-21, 22-20, 21-12.
Arti kemenangan babak 32 besar French Open 2024 sangat berarti bagi keduanya lantaran ini adalah laga comeback.
Hirota selaku pemain 'heroik' dengan pengaman di kakinya mengatakan begitu gugup menatap laga perdananya.
Dia juga sudah memprediksi kalau dirinya akan jadi sasaran empuk bagi lawan untuk mencetak poin.
Hanya saja kompatriot Akane Yamaguchi ini bertekad untuk bergerak lebih di saat partnernya berusaha meng-cover.
"Sudah tiga bulan sejak kami tidak bertanding, jadi tentu saja saya sangat gugup," buka Hirota menjelaskan usai laga dilansir BWF.
"Saya tahu saya akan menjadi target, jadi saya harus bergerak lebih baik. Fukushima menutupi semuanya, terutama di lini belakang," tambahnya.
Baca juga: Kutukan Juara Bertahan Berlanjut di French Open 2024, Jonatan Christie Korban Terbaru
Bicara soal cederanya, Hirota sepenuhnya sadar hal ini sudah terjadi dua kali dan momentumnya sama-sama ketika berjuang ke Olimpiade.
Sebelum memutuskan untuk menunda operasi, Hirota merasa masih mampu melanjutkan perjuangannya demi tampil di Olimpiade Paris.
"Ini adalah kedua kalinya bagi saya, dan itu adalah jenis cedera yang sama dengan yang saya alami di Tokyo (2020), jadi saya bisa menebak apa yang sedang terjadi, dan selama latihan saya tahu bahwa saya bisa kembali dan bermain dalam beberapa bulan," ujar Hirota menerangkan.
"Setelah saya mengalami cedera, saya pikir saya akan menjalani operasi, tetapi saya tidak yakin. Saya pergi ke rumah orang tua saya dan mencoba untuk rileks dan memikirkannya. Saya akhirnya memutuskan untuk tidak menjalani operasi, saya memutuskan untuk menundanya setelah Olimpiade."
Fukushima sebagai sang partner merasa dilema dan khawatir soal Hirota setelah merampungkan gelaran Syed Modi bulan Desember lalu dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Bagaimana tidak, tandemnya dibekap cedera dan kondisi keduanya tengah berjuang untuk lolos ke Olimpiade Paris yang mana rentang waktu kualifikasi nyaris berakhir.
"Saya bertanya-tanya tentang banyak hal. Saya khawatir dengan kondisinya, jadi saya tidak begitu yakin apa yang harus saya pikirkan; itu adalah perasaan yang sulit," terang Fukushima.
Menariknya sebelum comeback di French Open 2024, Fukushima menjelaskan bahwa dirinya dan sang partner jarang sekali melakukan uji coba pertandingan.
Sehingga Fukushima mengaku sedikit terkejut dan tidak yakin dengan pergerakan keduanya gegara tidak latihan bersama cukup intense.
"Jadi pada awal pertandingan hari ini, kami terkejut. Kami tidak yakin dengan pergerakan kami. Saya sempat panik saat kami kehilangan match point. Kami mencoba untuk bersabar. Saat Hirota berada di depan, saya merasa harus mengendalikan permainan."
Beruntung, Fukushima bermain dengan baik dalam menutupi celah yang dilakukan oleh Hirota selama pertandingan.
Berhasil melenggang ke babak 16 besar, Fukushima/Hirota akan menghadapi lawan sulit yaitu Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela asal India.
Kendati bukan pasangan unggulan, utusan India itu memiliki kiprah mengesankan beberapa waktu terakhir.
Oleh karena itu, diharapkan pasangan Jepang bisa bermain lebih baik demi melaju jauh.
Tekad Fukushima/Hirota untuk merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 sejatinya tinggal bertarung melawan kompatriotnya sendiri.
Jika melihat tabel ranking BWF, saingan Fukushima/Hirota yaitu Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Yang mana gap poin keduanya cukup tipis dan sama-sama berada di 10 besar.
Sedangkan wakil Jepang yang tampaknya sudah auto lolos Olimpiade adalah Nami Matsuyama/Chiharu Shida karena posisi rankingnya lebih tinggi ketimbang dua kompatriotnya.
Demi bisa menemani Nami/Shina, Fukushima/Hirota wajib meraup banyak poin untuk merebut posisi dari Mayu/Wakana.
Mayu/Wakana sendiri juga mampu ke babak 16 besar setelah mengalahkan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi (Jepang).
(Tribunnews.com/Niken)