News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BWF World Tour

Kisah Haru Pemain Badminton Prancis yang Nyaris Pensiun Dini, Berjuang Pulih demi Medali Olimpiade

Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Haru Pemain Badminton Prancis yang Nyaris Pensiun Dini, Berjuang Pulih demi Medali Olimpiade - Ekspresi Arnaud Merkle, pebulu tangkis asal Prancis.

TRIBUNNEWS.COMĀ - Kisah haru disampaikan oleh pemain badminton Prancis, Arnaud Merkle yang nyaris memutuskan pensiun dini, Rabu (3/4/2024).

Keputusan pahit itu hampir saja terjadi lantaran Merkle dibekap cedera dan sulit untuk pulih dengan cepat.

Padahal bagi Merkle, bulu tangkis adalah segalanya dan bermimpi ingin mendapat medali di Olimpiade atau Kejuaraan Dunia BWF.

Sayang, perjuangan Merkle untuk mewujudkan mimpinya itu harus dihambat oleh cedera yang sempat membuatnya putus asa,

Melansir BWF, Merkle menceritakan bahwa cedera itu disebabkan karena adanya kelainan pada tulang kakinya.

Karena itulah pergerakan kompatriot Toma Junior Popov ketika beraksi di lapangan kurang leluasa.

"Saya terlahir dengan tulang ekstra yang mengganggu kaki dan pergerakan saya," jelas Merkle.

"Saya mengalami reaksi peradangan. Itu semakin sulit dan semakin sulit," sambungnya.

Rasa sakit yang luar biasa dirasakan oleh Merkle khususnya ketika dia menelan kekalahan di Hylo Open 2022 lalu.

Melalui duel sengit melawan Kidambi Srikanth hingga tiga gim, keesokan harinya Merkle mengaku tidak bisa berjalan selama dua hari.

Demi menyalamatkan kariernya, dia konsultasi dengan medis dan mendapat solusi untuk melakukan operasi.

Operasi tersebut ditujukkan untuk mengangkat tulang ekstra yang sudah jadi kelainan Merkle sejak lahir.

Keputusan untuk operasi akhirnya dilakukan Merkle pada bulan Desember 2022 lalu tepat setelah Hylo Open.

Menurut dokter yang melakukan operasi kepadanya, dia butuh sekira empat bulan satu minggu untuk pulih.

Baca juga: Jalan Terjal Rinov/Pitha di Kejuaraan Asia 2024 demi Amankan Tiket ke Olimpiade Paris

Namun setelah melalui itu, dia merasa pemulihannya kurang sempurna.

Di sempay menyerah meski awalnya mencoba untuk memotivasi diri mengingat bulu tangkis adalah segalanya bagi Merkle.

"Butuh waktu empat bulan dan satu minggu. Level (permainan) saya tidak sempurna pada awalnya. Saya terus memotivasi diri saya sepanjang waktu. Bulutangkis adalah segalanya bagi saya," paparnya.

"Pada satu titik saya pikir karier saya sudah berakhir. Awalnya mudah saja. Saya beristirahat penuh selama 12 hari, lalu jahitannya dilepas. Saya bisa melihat perkembangan saya setiap dua atau tiga hari. Tiba-tiba, semuanya melambat," ujar pebulu tangkis 23 tahun.

Beruntung rekan senegara Christo Popov itu tak menyerah begitu saja.

Dia masih ingin bermain dan terus berlatih hingga akhirnya bisa kembali bertanding lagi.

"Dengan kerja keras dan terus berlatih, saya tetap percaya pada diri saya sendiri, saya tahu saya akan maju," cerita Merkle.

Pertama kali dia comeback pada turnamen bertajuk Spain Masters 2023, tepat empat bulan setelah melakukan operasi.

Comebacknya berahir manis tatkala berhasil menang di babak pertama melawan kompatriotnya, Brice Leverdez.

Sayangnya, Merkle harus mengundurkan diri di babak kedua Spain Masters edisi tahun 2023 saat itu.

Sepanjang 2023 dia mencoba untuk terus mencoba peruntungannya di tiap BWF World Tour yang diikuti.

Dan tetap dengan optimisme tinggi, Merkle akhirnya bisa bermain tanpa rasa sakit pada BWF World Tour 2024.

Setelah melalui masa suram, Merkle mulai menetapkan targetnya untuk setidaknya tahun 2024 ini.

Pebulu tangkis yang lahir bulan April tahun 2000 itu ingin tembus ke ranking 32 besar BWF.

Untuk mimpinya, dia jelas ingin setidaknya mendapat medali di Olimpiade atau Kejuaraan Dunia BWF.

"Tujuan utamanya adalah berada di 32 besar dunia," ungkap Merkle soal mimpinya.

"Visi jangka panjangnya adalah memenangkan medali di Olimpiade atau Kejuaraan Dunia," tambahnya.

Yang jelas, untuk medali Olimpiade jelas tidak bisa ia dapatkan pada tahun 2024 ini.

Sebab dia jauh dari zona aman kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Untuk itu, dia akan menonton Olimpiade Paris 2024 nanti mengingat bakal berlangsung di negara asalnya.

"Ini menuju ke arah yang benar. Olimpiade akan menarik untuk disaksikan tahun ini di negara asal saya," tukasnya.

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini