TRIBUNNEWS.COM - Malaysia akhirnya menemukan jawaban yang dinanti untuk menyusun anggota tim Thomas Cup mereka.
Malaysia akhirnya bisa menyertakan nama pebulu tangkis tunggal putra terbaik mereka, Lee Zii Jia ke skuad Thomas Cup 2024.
Proses bergabungnya Lee Zii Jia dengan skuad Thomas Cup Malaysia memang agak berkelok.
Tim Negeri Jiran mesti menunggu beberapa saat untuk Lee Zii Jia memikirkan langkah yang akan diambil terkait Thomas Cup 2024 nanti.
Untungnya kedua belah pihak menemukan titik tengah dari masalah tersebut.
Pihak Badminton Malaysia (BAM) setuju memberikan kompensasi kepada Lee Zii Jia setiap dia turun berlaga di Thomas Cup, sebagaimana dikutip dari The Star.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi Negeri Jiran.
Pasalnya mereka cukup kesulitan menemukan pengganti pemain tunggal putra sekaliber Lee Zii Jia.
Bahkan dengan bergabungnya Lee Zii Jia, masalah di kubu Malaysia tak berkurang.
Meski bisa memainkan LZJ, mereka tak akan bisa menurunkan tunggal putra terbaik keduanya, Ng Tze Yong.
Ng Tze Yong harus merelakan tak bisa ikut Thomas Cup 2024 lantaran menjalani operasi untuk menyembuhkan cedera punggung yang kembali kambuh.
Posisi Ng Tze Yong akan digantikan oleh Choong Hon Jian.
Baca juga: Daftar 20 Pemain Indonesia untuk Thomas Cup dan Uber Cup 2024, Fajar Alfian dan Apriyani Jadi Kapten
Untuk itu, harapan tunggal putra Malaysia ada di pundak Lee Zii Jia.
Sebenarnya, maju mundur keikutsertaan Lee Zii Jia di skuad Thomas Cup Malaysia sempat memantik kontroversi.
Sorotan tajam diungkapkan salah seorang legenda bulu tangkis Negeri Jiran, Ong Ewe Hock.
Ong dengan tegas berpesan kepada Lee Zii Jia agar tak melewatkan Thomas Cup 2024 yang merupakan kejuaraan beregu bergengsi di dunia.
Ditambah lagi, Ong juga mengetahui bahwa Lee Zii Jia tak mengalami cedera.
Harusnya, Lee Zii Jia yang saat ini berstatus non pelatnas bersedia jika ditawari masuk skuat Malaysia di Thomas Cup 2024.
"Seharusnya, dia bermain untuk Malaysia karena Thomas Cup itu turnamen beregu prestisius di dunia," kata Ong.
"Kecuali karena cedera, seharusnya dia turun. Thomas Cup itu seperti Piala Dunia di sepak bola. Itu turnamen besar dan harga diri bangsa dipertaruhkan."
"Jadi, bagaimana Malaysia bisa mengikuti turnamen ini kalau dengan skuad yang dilemahkan?" lanjutnya.
Jika berbicara soal Thomas Cup, skuat Malaysia memang sudah lama puasa gelar.
Terakhir kali Malaysia juara Thomas Cup adalah ketika edisi 1992 silam, tentu sudah lama sekali.
Maka tak heran jika kelabilan Lee Zii Jia membuat Ong murka, apalagi alasannya juga sedikit di luar nalar.
(Tribunnews.com/Guruh/Isnaini)