News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Formula 1

Jadwal F1 GP Miami 2024: Balapan Jet Darat Godok Skema Pembagian Poin Terbaru

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen saat beraksi di GP Meksiko. Formula 1 bakal memiliki sistem distribusi poin terbaru untuk tahun 2025 mendatang.

TRIBUNNEWS.COM - Balapan jet darat paling prestisius di dunia, Formula 1, bakal mengaspal di Amerika Serikat untuk seri selanjutnya.

Jadwal F1 GP Amerika 2024 masih akan dilangsungkan pekan depan, yaitu dari tanggal 3 hingga 5 Mei mendatang di Sirkuit Miami International Autodrome. 

Meski demikian tokoh-tokoh penting dunia F1 sedang hangat membahas usulan yang mencuat akhir-akhir ini.

Usulan terbaru itu terkait sistem distribusi atau pembagian poin di setiap akhir balapan F1.

Saat ini, F1 membagikan poin untuk pembalap yang berhasil mengakhiri balapan di posisi 1 sampai 10.

Sedangkan untuk usulan terbaru tersebut, nantinya balapan jet darat akan sedikit lebih mengembangkan pembagian poin tersebut.

Tak hanya berhenti di 10 besar saja, skema pembagian poin F1 akan menyasar pembalap yang finish di urutan ke-12.

Baca juga: Nasib Umbrella Girl MotoGP Jadi Tanda Tanya setelah Diakuisisi Pemilik F1, Dorna Beri Jawaban

Dikutip dari Marca, sudah ada 6 tim Formula 1 yang setuju dengan usulan tersebut.

Tak cuma itu, skema poin baru tersebut juga mendapat dukungan dari FIA dan FOM selaku organisasi yang berwenang.

Nantinya, aturan pembagian poin terbaru F1 ini akan mulai digunakan pada musim 2025 mendatang.

Sebenarnya dukungan tak cuma datang dari 6 tim F1, tim-tim lainnya juga memiliki suara yang sama.

Namun mayoritas tim-tim di luar 6 tim tersebut tak memiliki catatan mentereng dari sisi hasil.

Alhasil, suara mereka tak terlalu menggaung selayaknya 6 tim yang lebih besar.

Mulai dari Red Bull, Ferrari, McLaren, Mercedes, dan RB tak keberatan dengan rencana itu.

Dukungan untuk skema baru pembagian poin F1 diutarakan CEO tim Red Bull, Christian Horner.

Horner maklum dengan adanya usulan tersebut lantaran beratnya balapan yang harus dijalani setiap tim.

Hal itu tak sebanding dengan ganjaran yang diterima pembalap mereka.

Pasalnya hanya ada 10 pembalap saja yang mendapatkan poin.

Harapannya dengan tambahan 12 pembalap yang mendapat poin, balapan bisa menjadi lebih kompetitif ke depannya.

"Kompetisi ini sangat brutal, ada poin yang sangat berharga untuk diraih tim yang berada di antara peringkat keenam dan kesepuluh," ungkap Horner.

"Anda harus menganalisa tentang kemungkinan perubahan pemberian poin tersebut," sambungnya.

Pendapat serupa dikatakan oleh Fred Vasseur.

Fred Vasseur sendiri merupakan Team Principal Ferrari yang sudah sarat pengalaman.

Pembalap memulai Grand Prix Formula Satu Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina pada 12 Desember 2021. (Photo by ANDREJ ISAKOVIC / AFP) (AFP/ANDREJ ISAKOVIC)

Penambahan distribusi poin tersebut akan membuat pembalap di luar 10 besar lebih terpacu mendapatkan angka.

"Saya tidak menentangnya, apalagi saya datang dari Alfa Romeo, saya mengerti benar sudut pandang ini," ujar Fred Vasseur.

"Saat ini jika Anda finish di urutan 11, Anda tidak mendapatkan poin."

"Hal itu sama saja seperti Anda mengakhiri balapan di peringkat 20," paparnya.

Ajang Formula 1 sendiri memang tak kaku dengan adanya perubahan.

Sebuah contoh kecil tetapi signifikan terhampar pada tahun 2010 lalu.

Di mana saat itu distribusi poin mengalami perubahan untuk pertama kali.

Sebelumnya, hanya pembalap yang mengakhiri balapan di posisi 1 sampai 7 yang mendapatkan poin.

Dengan adanya perubahan tersebut, distribusi poin menyasar hingga peringkat 10.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini