TRIBUNNEWS.COM - Kelalaian dilakukan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), mengakibatkan jumlah pasangan ganda putra yang akan bersaing di Olimpiade Paris 2024 berpotensi bertambah satu.
Diketahui, kisruh menimpa tim ganda putra Prancis jelang bergulirnya Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli-11 Agustus mendatang.
Kekisruhan tersebut melibatkan dua pasangan ganda putra Prancis, Ronan Labar/Lucas Corvee dan Christo Popov/Toma Junior Popov.
Awalnya, Popov bersaudara lah yang berhak mewakili Prancis selaku tuan rumah untuk bersaing di Olimpiade Paris 2024.
Namun, Popov bersaudara terancam gagal tampil di Olimpiade Paris 2024 lantaran kelalaian yang dilakukan BWF.
Dalam hal ini, BWF melakukan kesalahan dalam penghitungan poin kualifikasi atau Race to Paris.
Dikutip dari laman Lequipe.fr, diketahui bahwa BWF melakukan kesalahan dalam update peringkat Race to Paris yang dimulai sejak Piala Sudirman 2023.
Kelalaian BWF itulah yang kini menimbulkan kekisruhan antara Labar/Corvee dan Popov/Popov sebagai wakil Prancis.
Karena jika dihitung, Labar/Corvee memiliki poin lebih banyak ketimbang Popov bersaudara.
Baca juga: Menpora Dito Minta Atlet Indonesia Punya Mental Juara Saat Tampil di Olimpiade Paris 2024
Merasa dirugikan, Labar/Corvee kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS.
Hasilnya, CAS memberikan lampu hijau bagi Labar/Corvee untuk tampil di Olimpiade Paris 2024.
Yang artinya, Labar/Corvee berpotensi mengubah kuota persaingan ganda putra yang sebelumnya 16 pasangan menjadi 17.
"CAS telah dengan jelas mengindikasikan bahwa BWF memiliki kewajiban untuk meminta kehadiran kami di nomor ganda putra," kata Labar.
Mendapat lampu hijau dari CAS, Labar berharap BWF bisa segera merevisi daftar kontestan sebelum proses drawing digelar, Jumat (12/7/2024).