TRIBUNNEWS.COM - Lima rival terberat bagi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva di sektor ganda putri pada Olimpiade Paris 2024 nanti didominasi oleh delegasi Asia Timur.
Utusan China, Korea, dan Jepang tercatat bakal jadi lawan berat bagi sang juara bertahan Apriyani dan partner barunya Fadia.
Salah satu lawan berat keduanya dari Asia Timur itu jelas ratu bulu tangkis dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan dari China.
Chen/Jia yang dikalahkan Apriyani dan Greysia Polii pada Olimpiade Tokyo 2020 di partai final, diprediksi bakal balas dendam.
Chen/Jia digadang-gadang jadi kandidat kuat untuk bisa merebut medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Terlebih Apriyani/Fadia di Olimpiade Paris tergabung dalam grup A yang satu di antaranya diisi oleh Chen/Jia.
Bukan cuma Chen/Jia, sederet nama yang termasuk dari delegasi Asia Timur yakni Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea) hingga Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) bakal jadi lawan berat bagi Apriyani/Fadia sebagaimana dirangkum dari BWF.
Berikut ini 5 ganda putri yang jadi rival berat di Olimpiade Paris 2024.
1. Chen Qingchen/Jia Yifan (China)
Peraih empat medali emas kejuaraan dunia BWF ini bisa dikatakan next level.
Mentalitas dan dominasinya baik ketika tampil di turnamen berlabel super 500 atau major dengan level super 1000 cukup konstan.
Tak pelak pada tahun 2023 lalu Chen/Jia bisa mengoleksi gelar juara dunia keempatnya sepanjang sejarah.
Selama BWF World Tour sejauh in telah mentas di 6 turnamen dan dua di antaranya berhasil merebut gelar juara.
Final paling alot sejauh ini yang dilakoni oleh Chen/Jia adalah French Open 2024.
Di mana keduanya harus memenangkan pertarungan alot melawan Nami/Shida di final.
Beruntung kemenangan sukses direbut oleh Chen/Jia sebagai bentuk terjaganya dominasinya atas Nami/Shida.
Dengan segala kemampuan dan konsistensi dari Chen/Jia sejauh ini, keduanya digadang-gadang bakal upgrade medali emas di Paris.
Baca juga: Olimpiade Paris 2024 - Fajar/Rian Berbekal Pengalaman Sparing dengan Minions & The Daddies di Tokyo
2. Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea)
Pasangan Korea ini namanya memang tidak seterkenal Chen/Jia yang begitu banyak mengenal.
Akan tetapi jika melihat kiprah keduanya sejak dipasangkan pada Indonesia Masters 2023 ini tampil cukup mengesankan.
Keduanya berhasil menunjukkan tajinya dengan manis dengan capaian final All England 2023 pertama.
Kemudian gelar pertama di German Open hingga merebut gelar super 1000 pertama di Indonesia Open 2023 lalu.
Capaian-capaian manis dari Baek/Lee ini sekaligus bisa mengantarkan keduanya kini menduduki peringkat dua dunia.
Bahkan dengan toreha-torehan mengesankan itu, Baek/Lee menjadi salah satu wakil yang bisa mengalahkan Chen/Jia.
Terbukti pada Indonesia Open 2024 lalu, Baek/Lee justru tampil jauh lebih baik ketimbang Chen/Jia.
Walhasil Baek/Lee berhasil back-to-back juara di Indonesia Open sejak edisi tahun 2023 ketika keduanya debut.
Berkat konsistensi dan klop-nya dari Baek/Lee, keduanya diharapkan bisa mengukir sejarah di Olimpiade Paris 2024.
3. Liu Shengshu/Tan Ning (China)
Pasangan muda besutan Negeri Tirai Bambu ini secara mengejutkan tampil apik.
Konsisten di beberapa turnamen elit membawa keduanya kini menduduki peringkat 3 dunia.
Pasangan 'bocil' ini juga beberapa kali menjegal laju beberapa seniornya seperti Chen/Jia.
Sejauh ini pasangan yang masih belia ini telah menembus level tertinggi dalam kariernya.
Keduanya mengamankan dua gelar juara di BWF World Tour sejauh ini.
Gelar tertinggi yang keduanya dapatkan adalah Malaysia Open yang berlabel super 1000.
Keduanya bahkan dengan mudahnya sering mengalahkan Apriyani/Fadia dalam dua pertemuan terakhirnya.
Tak heran selain Liu/Tan jadi rival terberat, utusan China ini digadang-gadang bisa jadi kandidat juara.
4. Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang)
Nami Matsuyama/Chiharu Shida masuk dalam kandidat juara Olimpiade Paris 2024 karena konsistensinya.
Memang selama bertanding di BWF World Tour selama pengumpulan poin, keduanya justru sukses melaju ke tiga partai final.
Walaupun pasangan Jepang harus puas keluar sebagai runner-up, bisa konsisten masuk final dalam satu musim di tiga turnamen cukup mengesankan.
Bahkan keduanya difavoritkan sebagai penakluk Chen/Jia andai di Olimpiade Paris 2024 nanti bertemu.
Pasalnya Nami/Shida acapkali apes ketika bersua dengan Chen/Jia dalam perebutan gelar juara.
Nami/Shida diharapkan bisa membalaskan dendamkan ketika saling sikut dengan Chen/Jia di Olimpiade nanti.
Atau setidaknya andaikan tidak menjadi jawara, Nami/Shida berpeluang membawa pulang medali pertamanya di Olimpiade.
5. Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang)
Utusan Jepang lainnya yang jadi rival berat Apriyani/Fadia adalah Mayu/Wakana.
Mayu/Wakana menunjukkan dominasinya sejak merebut gelar di India Open.
Konsistensi keduanya terbukti dengan 'rajinnya' Mayu/Wakana melaju hingga babak semifinal maupun final di satu turnamen.
Capaian epik dari Mayu/Wakana selain final adalah lolos semifial French Open dan Indonesia.
Sayangnya, laju keduanya acapkali terhenti saat berhadapan dengan Chen/Jia di beberapa turnamen.
Akan tetapi kepercayaan diri keduanya terlihat di Indonesia Open 2024 ketika berhasil meladeni Chen/Jia hingga 3 gim.
Mayu/Wakana dengan sederet prestasinya dijagokan jadi juara di Olimpiade Paris 2024.
Ini jadi pekerjaan berat bagi Apriyani/Fadia lantaran utusan Indonesia itu satu grup dengan Mayu/Wakana.
Bukan cuma Mayu/Wakana, Chen/Jia juga jadi lawan Apriyani/Fadia di fase grup.
(Tribunnews.com/Niken)