TRIBUNNEWS.COM - Sekalipun Gregoria Mariska Tunjung nantinya bisa lolos ke perempat final, utusan Malaysia membuktikan mereka jauh lebih baik ketimbang kontingan badminton Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Gregoria Mariska Tunjung kini menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang olahraga badminton Olimpiade Paris 2024, setelah Fajar Alfian/Rian Ardianto terhenti di babak perempat final.
Fajar/Rian harus angkat koper dari Paris, Prancis, setelah takluk dari ganda putra China, Liang Weikeng/Wang Chang lewat straight game 24-22 dan 22-20, Kamis (1/8/2024).
Tersingkirnya FaJri (akronim Fajar/Rian), memperpanjang luka yang diderita badminton Merah-Putih, di mana Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting hingga Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga sudah angkat koper dari ajang empat tahunan ini.
Badminton lovers Indonesia kini menggantungkan asa kepada Jorji, sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung, yang dini hari nanti, Jumat (2/8/2024), menghadapi tunggal putri Korea Selatan, Kim Ga-eun.
Di atas kertas, Jorji lebih diunggulkan atas sang calon lawan.
Keduanya bersua sebanyak 8 kali di berbagai event badminton Internasional. Dan hasilnya, Gregoria Mariska Tunjung menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.
Berkaca dari statistik itu, Jorji lebih difavoritkan lolos ke babak perempat final.
Di babak perempat final lah ujian sesungguhnya bagi Jorji dalam upaya menggapai laga final dimulai. Sebab, Jorji akan beruntun akan berhadapan dengan ratu badminton seperti Ratchanok Intanon, Akane Yamaguchi dan An Se-young dalam usaha menggapai laga final.
Sayangnya, sekalipun Jorji bisa ke perempat final dengan mengalahkan Kim Ga-eun, tidak bisa menghapus fakta bahwa tim badminton Malaysia lebih menyala ketimbang Indonesia.
Tercatat 3 wakil utusan Negeri Jiran masih terjaga peluang untuk merengkuh keping medali emas di cabor badminton Olimpiade Paris 2024.
Baca juga: Kala Fajar/Rian Berakhir Pilu, Jagoan Malaysia Tampil Heroik ke Semifinal Badminton Olimpiade 2024
Ketiganya ialah Lee Zii Jia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Lee Zii Jia sukses melangkah ke perempat final setelah menyingkirkan utusan tuan rumah, Toma Junior Popov dengan skor 21-13 dan 24-22.
Di laga perebutan tiket semifinal, Lee Zii Jia ditantang kompatriot Viktor Axelsen, Anders Antonsen.
Kemudian cerita heroik dimiloiki Chia/Soh yang melangkah ke semifinal.
Menghadapi andalan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Chia/Soh, tampil menawan dengan membalikkan kedudukan.
Sempat tertinggal di set pertama 21-13, Chia/Soh, memperlihatkan perjuangan tanpa kenal lelah di dua set berikutnya.
Chia/Soh menyudahi perlawanan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di angka 14-21 dan 16-21.
Jalan sukses wakil Malaysia itu juga diikuti sang kompatriot, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, yang menembus babak 4 besar.
Tan/Thinaah tidak menemui kendala berarti ketika mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim SoYeong/Kong HeeYong 12-21 dan 13-21.
Hanya saja ganda putri Malaysia itu langsung menemui jalan terjal dengan bersua Chen Qingchen/Jia Yifan dalam perebutan kuota tampil di laga puncak.
Jika dikomparasikan, Malaysia pada badminton Olimpiade Paris 2024 kali ini jauh lebih baik ketimbang deretan wakil Indonesia yang dikirimkan oleh PBSI.
Remuknya tim badminton Indonesia jelas menempatkan federasi bulutangkis Tanah Air memperoleh sorotan miring. Mengingat Indonesia mempunyai riwayat keren ketika mentas di Olimpiade, kini justru bak menjadi penggembira belaka.
(Tribunnews.com/Giri)