TRIBUNNEWS.COM - Sebuah teori liar muncul untuk Ducati menjegal langkah Enea Bastianini dan Jorge Martin agar gagal juara dunia MotoGP 2024.
Yap, Ducati jelas tak akan ikhlas nomor start #1 nampang di motor pabrikan lain, jika juara dunia MotoGP 2024 nantinya dimenangkan antara Jorge Martin atau Enea Bastianini.
Bukan menjadi rahasia lagi jika juara dunia MotoGP di musim depannya berhak menggunakan nomor start #1. Menjadi sesuatu yang menyesakkan bagi Ducati, jika nantinya Martin atau Bastianini mengakhiri musim MotoGP 2024 sebagai pemuncak klasemen.
Sebab, keduanya mulai MotoGP 2025 sudah bukan lagi pembalap yang menunggangi motor ciptaan pabrikan Ducati.
Diketahui Jorge Martin menyeberang ke pabrikan Noale, Aprilia, menggantikan Aleix Espargaro. Sedangkan Enea Bastianini meneken kontrak dengan pabrikan asal Austria, KTM.
"Masih ada tiga karena kami harus menambahkan Bastianini, merujuk pada empat yang 'resmi'," kata pengamat MotoGP, Ricard Jove dikutip dari laman Motosan.
"Ia (Marquez) akan menderita jika ada satu peningkatan lagi yang mereka capai setelah tes Misano dan motornya ditingkatkan."
"Pertanyaannya adalah, apakah mereka (Ducati) akan mengambil apa yang mereka miliki dari Marc Marquez? Untuk apa? Untuk mencegah Bastianini atau Martin menang."
Martin tampil bagus di Silverstone setelah terjatuh pada balapan MotoGP Jerman 2024 yang membuat posisinya di puncak klasemen diambil Bagnaia.
"Sungguh sesuatu yang patut dirayakan bahwa ia tidak terpuruk. Dia menjalani akhir pekan yang baik, ia telah berada di sana dan itu membuat kami berpikir bahwa ia akan terus berada di sana (posisi teratas)," tutur Jove.
"Pabrikan, peraturan, evolusi yang telah dibuat, ia telah berhasil membuat motor-motor yang sangat mirip dari yang terbaik hingga yang terburuk."
Baca juga: MotoGP 2024 - Marquez Siap Lawan Bastianini demi Rebut Singgasana dan Tembus Top 3
"Ada banyak kesetaraan. Sesuatu saat 15-20 tahun lalu tidak mungkin dilakukan, tidak peduli seberapa hebat Anda."
"Jika Anda tidak memiliki motor yang tepat, lupakan saja."
"Jadi fakta bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berjuang demi podium, meskipun hanya sesekali. Itulah yang memotivasi semua orang pada MotoGP yang semuanya sangat hebat," aku Jove.
"Ketika mereka melakukan balapan kedua di Misano, akan terlihat bahwa semakin banyak putaran yang Anda lakukan, semakin Anda berkembang dan semakin Anda meningkat."
"Saya pikir ada satu hal yang tidak dapat kita ragukan pada tahap ini, dan itu adalah bahwa ini tidak akan memengaruhi Pecco pada balapan berikutnya."
"Dia ingin memimpin Kejuaraan dan dia ingin memimpin balapan dan dia akan melanjutkan strateginya. Setiap kali berjalan baik untuknya, kami akan memujinya."
"Pendekatan 'berorientasi pada hasil' tidak dapat dihindari. Namun di akhir film, hal yang menyenangkan adalah kita mencapai final kejuaraan seperti hampir tahun lalu, tetapi tidak dengan dua, dengan empat pembalap, dan itu bisa terjadi.
"Dan Márquez dengan strateginya 'Saya tidak mengandalkan Anda'."
"Tunggu Ducati memutuskan bahwa mereka ingin membantu Marc sedikit lebih banyak untuk menghindari atau mencoba menghindari Martin dan Bastianini yang menyerangnya." pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)