TRIBUNNEWS.COMĀ - Pedro Acosta mengakhiri perjalanannya di MotoGP Austria selaku markas KTM yang kini jadi timnya dengan perasaan nelangsa.
Rider yang disebut-sebut sebagai titisan Marc Marquez mengaku bahwa dirinya menatap balapan seri Austria dengan antusias mengingat itu adalah kandang timnya, KTM.
Sayangnya antusiasme dari Acosta justru berujung pilu karena awal perjalanannya justru mengalami crash yang membuat dadanya sakit.
Terjadinya crash Acosta di Sirkuit Red Bull Ring tentu bukan tanpa alasan. Menurutnya ada masalah dengan RC-16 milik KTM.
Itu yang membuat pembalap berjuluk si Hiu kurang menyala saat tampil dihadapan pendukung KTM.
"Kami datang (ke Austria) dengan antusiasme namun saya pulang dengan rasa sakit di dada," ungkap Pedro Acosta dilansir Paddock-GP.
"Ada banyak masalah yang tidak saya duga, dan saya masih tidak mengerti mengapa itu terjadi."
Sebelum menuju ke balapan seri selanjutnya yang berlangsung di Aragon pekan depan, Acosta akan mengulik apa permasalahan RC-16.
Mengandalkan Dani Pedrosa selaku test rider KTM terbaik, pembalap asal Spanyol berharap bisa segera menemukan solusi terbaik.
"Saya harus duduk dengan tenang dan menganalisis dengan tenang apa yang terjadi," katanya menjelaskan.
"Kami memiliki penguji terbaik, yaitu Dani Pedrosa. Saya pikir kami akan dapat memahami beberapa hal tentang bagaimana mereka mencapai perkembangan," imbuhnya.
Acosta sejatinya kecewa dengan performa motor KTM yang justru di luar ekspektasi sang rider.
Namun jagoan KTM berusia 20 tahun itu tidak punya nyali jika mengatakan bahwa motor RC-16 jelek.
Baca juga: Sesepuh MotoGP Pengin Marc Marquez dan Pedro Acosta Berada dalam Satu Tim
Padahal dari kacamata Acosta, seluruh rider KTM di Austria cukup menderita karena performa RC-16 yang kurang memuaskan.
Bukan cuma dirinya, dia melihat Brad Binder yang berjuang mati-matian untuk finis kelima.
Kemudian ada Jack Miller yang terjatuh dan rekan setimnya yang berjuang mendapat poin di markas KTM.
"Saya tidak punya cukup nyali untuk mengatakan motornya jelek."
"Kami biasanya menderita, bahkan (Brad) Binder, yang finis kelima, finis delapan belas detik di belakang. Kami harus memahami apa yang kurang," tegas Acosta.
Di saat dirinya kecewa dengan performa motor KTM yang buruk, Acosta justru minta maaf karena tak mampu menembus Q2.
Karena menurut Acosta jika dia bisa lolos ke kualifikasi (Q2) maka ketika race baik itu sprint maupun main, akan lebih mudah untuk finis dengan hasil yang lebih baik.
"Saya minta maaf tidak bisa mencapai Q2, karena semuanya akan lebih mudah," tukasnya.
Uniknya, terlepas dari performa buruk motor KTM, justru performa Acosta dalam beberapa seri terakhir ini tidak mengejutkan seperti di awal-awal.
Khususnya di lima seri awal balapan MotoGP 2024, Pedro Acosta selalu memberikan kejutan di tiap racenya dan bisa jadi ancaman bagi rider elite Ducati.
Akan tetapi jika dilihat dari kiprahnya sejak seri Catalunya hingga Austria kemarin, Acosta tak semengerikan di awal musim.
Ini yang jadi pertanyaan apakah memang motor KTM yang mengalami masalah atau justru ridernya yang tengan inkonsisten.
Sebab lawan kuat Ducati biasanya motor Eropa lain seperti Aprilia atau KTM.
Melihat beberapa waktu terakhir, justru hanya rider dengan motor Aprilia lah yang jadi ancaman pembalap Ducati.
Acosta dan rider elite dunia lainnya masih akan melanjutkan petualangannya di kelas MotoGP 2024 pekan depan dengan menyambut balapan di Aragon.
Jadwal MotoGP 2024
12. MotoGP Aragon, Sirkuit Aragon : 30 Agustus - 1 September
13. MotoGP San Marino, Sirkuit Misano : 6-8 September
14. MotoGP Emilia Romagna, Sirkuit Misano Marco Simoncelli : 20-22 September
15. MotoGP Indonesia, Sirkuit Mandalika : 27-29 September
16. MotoGP Jepang, Sirkuit Motegi : 4-6 Oktober
17. MotoGP Australia, Sirkuit Phillip Island : 18-20 Oktober
18. MotoGP Thailand, Sirkuit Buriram : 25-27 Oktober
19. MotoGP Malaysia, Sirkuit Sepang : 1-3 November
20. MotoGP Valencia, Sirkuit Valencia : 15-17 November
Klasemen MotoGP 2024 Terbaru
1. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) - 275 poin
2. Jorge Martin (Pramac Ducati) - 270 poin
3. Enea Bastianini (Ducati Lenovo) - 214 poin
4. Marc Marquez (Gresini Ducati) - 192 poin
5. Maverick Vinales (Aprilia Racing) - 139 poin
6. Brad Binder (KTM Racing) - 128 poin
7. Pedro Acosta (KTM GASGAS) - 125 poin
8. Aleix Espargaro (Aprilia Racing) - 113 poin
9. Fabio Di Gianntonio (VR46 Ducati) - 104 poin
10. Alex Marquez (Gresini Ducati) - 98 poin
11. Marco Bezzecchi (VR46 Ducati) - 73 poin
12. Franco Morbidelli (Pramac Ducati) - 73 poin
13. Miguel Oliveira (Trackhouse Aprilia) - 55 poin
14. Fabio Quartararo (Yamaha) - 49 poin
15. Jack Miller (KTM Racing) - 47 poin
16. Raul Fernandez (Trackhouse Aprilia) - 46 poin
17. Augusto Fernandez (KTM GASGAS) - 16 poin
18. Johann Zarco (LCR Honda) - 14 poin
19. Joan Mir (Repsol Honda) - 13 poin
20. Takaaki Nakagami (LCR Honda) - 13 poin
21. Alex Rins (Yamaha) - 8 poin
22. Dani Pedrosa (KTM Racing) - 7 poin
23. Pol Espargaro (KTM Racing) - 6 poin
24. Luca Marini (Repsol Honda) - 1 poin
25. Lorenzo Savadori (Aprilia Test team) - 0 poin
25. Stefan Bradl (Honda Test team) - 0 poin
26. Remy Gardner (Yamaha) - 0 poin
(Tribunnews.com/Niken)