News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

An Se-young Menolak Bekerja Sama dengan Komite Investigasi, Si Bocah Ajaib: Tak Ada Artinya

Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

An Se-young Menolak Bekerja Sama dengan Komite Investigasi, Si Bocah Ajaib: Tak Ada Artinya - An Se-young ketika melakukan konferensi pers saat mengarungi gelaran Olimpiade Paris 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar terbaru kasus An Se-young yang bersitegang dengan federasi badminton Korea (BKA), si bocah ajaib menolak bekerja sama dengan komite investigasi, Selasa (20/8/2024).

Memutuskan untuk mundur dari Japan Open dan Korea Open bulan Agustus 2024 ini, An Se-young diprediksi ingin segera menuntaskan konflik antara dirinya dengan BKA.

Hal mengejutkan terjadi ternyata An Se-young menolak bekerja sama dengan komite investigasi dari BKA yang membentuk tim sendiri di saat penyelidikan dari Kemenpora tengah berlangsung.

Perlu diketahui, bahwa Kemenpora Korea telah mengambil langkah untuk melakukan penyeledikan kepada federasi badminton Korea dan An Se-young sejak tanggal 12 Agustus lalu.

Namun ternyata si bocah ajaib justru lebih memilih jalannya sendiri dan menolak bekerja sama dengan investigasi yang dilakukan oleh komite pencari fakta federasi badminton Korea.

Tunggal putri no 1 dunia asal Korea, An Se-young ketika berlaga di ajang bertajuk Olimpiade Paris 2024. (Instagram @official_bka)

"Pada tanggal 20 Agustus dilaporkan bahwa An Se-young, peraih medali emas di nomor tunggal putri bulutangkis di Olimpiade Paris 2024 telah menolak untuk bekerja sama dengan investigasi yang dilakukan oleh komite pencari fakta federasi badminton Korea (BKA)," bunyi laporan KBC yang dilansir Naver Sports.

"Federasi Badminton Korea (BKA) menyatakan bahwa beberapa tanggal telah diusulkan, namun pihak An Se-young menolaknya."

"Dilaporkan bahwa pihak An Se-young memutuskan untuk tidak bekerja sama dalam investigasi tersebut."

"(An Se-young) menilai bahwa investigasi asosiasi (BKA) tidak ada artinya mengingat investigasi pencarian fakta yang saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kemenpora)."

Dijelaskan bahwa pada tanggal 16 Agustus lalu telah diadakan pertemuan pertama komite tersebut dan mengungkapkan satu pernyataan.

"Menurut Anggaran Dasar Badminton Korea, dalam kasus-kasus di mana pembentukan dan pengoperasian berbagai komite diperlukan, mereka harus melalui musyawarah dan resolusi oleh dewan direksi."

"Ini merupakan masalah bahwa presiden asosiasi (BKA) membentuk dewan direksi dengan otoritasnya sendiri, mengabaikan proses ini."

Baca juga: Pernyataan Terbaru An Se-young di Tengah Konfliknya dengan Federasi Badminton Korea Selatan

Laporan tersebut dijelaskan bahwa BKA tengah menerapkan aturan pengecualian untuk menyelesaikan kasusnya dengan An Se-young.

Namun Kemenpora Korea langsung melayangkan kritik kepada BKA karena dinilai federasi tidak bisa mengambil tindakan apapun.

"Tidak masuk akal untuk mengambil tindakan apa pun meskipun memiliki waktu yang cukup setelah Ketua Asosiasi (BKA) Kim Taek-gyu kembali ke Korea pada tanggal 7, dan kemudian terlambat membentuk komite investigasi dan memunculkan ‘aturan pengecualian’ yang berlaku untuk masalah darurat."

Efeknya, pelatih tim nasional bulutangkis Korea Kim Hak-gyun, pelatih Lee Kyung-won dan Sung Ji-hyeon untuk mendengarkan pendapat mereka tentang sistem manajemen tim nasional.

Diketahui, An Se-young punya alasan untuk menolak komite investigasi karena dirinya tidak mempercayai beberapa anggota komite investigasi yang diikutsertakan untuk mewakili BKA.

Atlet berusia 22 tahun tersebut langsung mengambil jalan sendiri yaitu melakukan pertemuan dengan wakil Menteri Kemenpora, Jang Mi-ran.

"An Se-young, yang tidak menanggapi investigasi asosiasi (BKA), dilaporkan mengadakan pertemuan informal dengan Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata ke-2 Jang Mi-ran sehari sebelumnya dan berdiskusi secara luas mengenai sistem manajemen tim nasional."

Perjalanan kasus An Se-young dengan federasi masih panjang dan dalam proses penyelidikan.

Sebelumnya Kemenpora yang telah menyelediki BKA dan Kemenpora beberapa waktu lalu telah menegaskan akan mengumumkan hasilnya sekira bulan depan, Sepmtember 2024.

Imbas konflik ini, An Se-young harus mangkir tanding di turnamen berlabel tinggi seperti Japan Open, kemudian turnamen di rumah sendiri yakni Korea Open.

Padahal setelah Olimpiade Paris 2024, jajaran pemain elite dunia mengalihkan fokus untuk mengejar tiket lolos ke BWF World Tour Finals 2024 hingga Kejuaraan Dunia 2025 mendatang.

Jelas diharapkan pergesekan antara si bocah ajaib dengan BKA segera berakhir demi kembali melihat An Se-young bertanding.

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini