Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olahraga basket saat ini sudah bisa dinikmati oleh semua kalangan di tanah air, khususnya Jakarta.
Terbaru, para pebasket yang bermain di IBL, berlatih bersama dengan 25 pemain dari komunitas basket tuli atau Indonesian Deaf Basketball (IDF).
Para pebasket yang turut dalam ajang tersebut adalah Yudha Saputera (Prawira Bandung), Ali Bagir (Satria Muda), Reza Guntara (Pelita Jaya), dan Abraham Wenas (Kesatria Bengawan Solo).
Selain itu ada beberapa pebasket putri yang juga memeriahkan ajang yang digagas oleh Footlocker itu, seperti Savira Alifa, Vanissa Renata Siregar dan Syarafina Ayasha.
Ajang yang digelar sebagai bentuk Insklusfitas di dunia basket tanah air itu digelar di Maiin, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2024).
Point Guard Prawira Bandung, Yudha, mengatakan jika ini adalah kali pertama dirinya bermain dengan komunitas tuli.
Yudha pun berharap kehadiran dirinya bisa menjadi motivasi bagi para pebasket tuli untuk terus semangat dalam berlatih.
"Ini pertama kalinya saya bermain bersama komunitas basket tuli. Saya mencoba memberi inspirasi mereka, sharing ilmu yang saya punya. Persiapan sebelum main dengan mereka, kami belajar komunikasi dasar," kata Yudha kepada wartawan.
Sebelum bertanding dengan bintang-bintang IBL dan pebasket putri Indonesia, komunitas basket tuli mendapat pelatihan dari legenda basket nasional Ali Budimansyah.
Eks pemain ASPAC itu pun antusias memberikan ilmu bola basket kepada 25 pebasket tuli dan 10 pemain yang dipilih dari pengikut Instagram Footlocker itu.
Dalam kesempatan ini, Budi mengajarkan para peserta dengan metode permainan fast break. Menurutnya, permainan cepat ini adalah cara sederhana yang mudah diajarkan.
"Dari sekian banyak metode bermain basket, saya kasih penjabaran soal fast break. Fast break permainan basket yang simple. Tidak perlu bermain sistem. Rebound, oper ke teman yang berada di depan dan cetak skor," kata Budi.
"Buat saya, sangat senang bisa ikut serta dalam acara ini. Semoga banyak kegiatan seperti ini bersama komunitas mereka. Dengan latihan ini bisa membuat mereka semakin mengerti. Yang tadinya salahnya empat sekarang jadi dua," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Brand Marketing Senior Manajer Foot Locker Indonesia, Vitra Widinanda, mengungkapkan jika ajang ini digelar sebagai bentuk Insklusfitas dalam dunia basket.
Tak hanya itu, Vitra pun mengatakan jika ajang ini digelar dalam bentuk memeriahkan perayaan 50 tahun pihaknya secara global.
"Kita membantu IDB, aktivitas coaching clinic mendatangkan legenda Ali Budimansyah, pemain IBL untuk main bareng mereka. Ini dalam rangka merayakan 50 tahun keberadaan Foot Locker Global. Tujuannya bahwa setiap manusia bisa diperlakukan sama," tutur Vitra.