TRIBUNNEWS.COM - Francesco 'Pecco' Bagnaia memiliki peluang ukir sejarah beken dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024. Pecco Bagnaia perintis, bukan pewaris!
Perebutan juara dunia MotoGP 2024 menyisakan dua contender, yakni Jorge Martin (Pramac Prima Racing) dan Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo Team).
Situasinya lebih condong ke JM89.
Beragam teori cocoklogi sudah mulai bertebaran yang menyebutkan gelar juara dunia MotoGP tahun ini pasti jatuh ke pangkuan Martinator, julukan Jorge Martin.
JM89 sementara ini duduk di puncak Klasemen MotoGP 2024 berbekal 485 angka, unggul 24 poin atas Pecco Bagnaia di urutan kedua.
Pembalap asal Madrid, Spanyol tersebut cukup memenangkan sprint race GP Barcelona di Sirkuit Catalunya, Sabtu (16/11/2024) untuk mengakhiri perlawanan Pecco.
Meski demikian, bukan berarti Pecco Bagnaia tidak mempunyai peluang sama sekali untuk segel titel juara dunia. Meski terbilang rumit, asa pembalap asal Turin, Italia untuk hattrick juara dunia MotoGP masih terbuka.
Dalam sejarah MotoGP era 4-Tak, ada dua pembalap yang mampu comeback defisit poin di balapan terakhir dalam perebutan juara dunia.
Pembalap pertama ialah Nicky Hayden yang mampu melakukannya di musim 2006.
Kali ini melibatkan Valentino Rossi yang sebelum balapan unggul 9 poin atas pembalap asal Amerika Serikat itu memasuki seri terakhir di Valencia.
Di main race, Rossi mengalami kecelakaan, dan meski mampu meneruskan balapan, The Doctor hanya finis di posisi ke-13.
Hayden kemudian merebut gelar juara dunia MotoGP 2006 setelah finis di posisi ketiga dan mengakhiri musim unggul lima poin atas Rossi.
Dan yang terakhir ialah Jorge Lorenzo pada MotoGP 2015. Rossi saat itu memimpin perburuan gelar juara dunia dengan mengoleksi 312 angka, diikuti Lorenzo (305).
Baca juga: Fakta Pole Position MotoGP Barcelona 2024: Bagnaia-Martin Melawan Keangkeran Sirkuit Catalunya
X-Fuera -julukan Lorenzo- sebenarnya tertinggal tujuh poin dari sang pemuncak klasemen, Valentino Rossi, sebelum mentas di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
Namun, kesuksesannya finis di posisi pertama dan di saat yang bersamaan Rossi hanya menyelesaikan balap di posisi empat, membuatnya unggul lima poin di klasemen akhir.
Salah satu momen titik balik Jorge Lorenzo sukses mengkudeta Valentino Rossi diawali dengan insiden Sepang Clash.
Insiden yang melibatkan Valentino Rossi dengan Marc Marquez di Malaysia menjadi awal mula permusuhan keduanya hingga kini.
Sanksi yang diterima Valentino Rossi akibat insiden 'menjatuhkan' Marquez ialah sanksi penalti 3 poin. Pada periode itu, penalti 3 poin bukan pengurangan jumlah angka di tabel klasemen.
Melainkan tingkatan sanksi dari FIM yang dikategorikan dari 1 sampai 10. Sedangkan penallti 3 poin kala itu membuat Rossi harus start dari posisi paling buncit di Valencia.
Kembali ke Pecco Bagnaia, dari dua momen di atas bisa dilihat bahwa Hayden dan Lorenzo mampu membalikkan defisit poin di mana selisihnya hanya satu digit.
Sementara Pecco Bagnaia mempunyai gap poin dengan Jorge Martin dua digit, yakni 24.
Ini artinya, jika berhasil secara sensasional mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024, Pecco Bagnaia menjadi pembalap pertama yang melakukannya dalam defisit poin 2 digit.
Langkah awal untuk mewujudkan sejarah tersebut, Pecco Bagnaia wajib memenangkan sprint dan main race di Catalunya. Di sisi lain, dia juga berharap ada bantuan dari pembalap lain, atau bahkan nasib sial menimpa Jorge Martin.
(Tribunnews.com/Giri)