Penghuni ranking 1 dunia itu juga tak luput dari sorotan soal konsistensi ciamiknya.
Namun justru di Olimpiade Paris 2024, taji Shi Yuqi seolah tak menyala.
Keberingasan Yuqi dalam membantai pemain elite sempat melempem di turnamen empat tahunan tersebut.
Diprediksi di BWF World Tour Finals 2024 nanti, Yuqi tak membuat kejutan buruk karena main dihadapan publik China.
Sementara itu, ada dua pemain muda yang bakal turut meramaikan persaingan pemain elite.
Ialah juara dunia BWF 2023, Kunlavut Vitidsarn (Thailand) dan Kodai Naraoka (Jepang).
Sejatinya, performa Kunlavut dan Kodai masih naik-turun belum sepenuhnya konsisten.
Tapi ketika dapat satu momentum apik untuk bisa melesat jauh di satu turnamen, performa kedua wakil amat mengerikan.
Seperti yang dilakukan oleh Kodai di China Open lalu yang meraih runner-up. Lalu Kunlavut yang mampu ke final Olimpiade Paris 2024.
Walau capaian final Kunlavut dan Kodai tak berbuah manis, setidaknya sepanjang bermain, kedua wakil cukup mengesankan.
Hal tersebut yang patut diantisipasi oleh pemain elite lainnya termasuk Jojo di BWF World Tour Finals 2024.
Dari wakil lain, dua pemain yang bisa dikatakan musuh bebuyutan Jojo berpotensi sebagai batu sandungan.
Ialah Chou Tien Chen (Taiwan) dan Lee Zii Jia (Malaysia) yang sejatinya performanya masih inkonsisten.
Kekuatan Chou dan Lee adalah daya juang dan gebrakan mode gaharnya yang bisa menyulitkan lawan bakal jadi modal apik.