TRIBUNNEWS.COM - Dua legenda bulu tangkis dari kontingen berbeeda terpilih menjadi anggota BWF Hall of Fame tahun 2024 ini, Selasa (3/12/2024).
Ialah Lee Yong-dae (Korea) dan Chen Long (China) yang mana eduanya akan dilantik dalam acara Gala Dinner HSBC BWF World Tour Finals 2024.
Pelantikan Lee dan Chen jadi anggota Hall of Fame BWF diselenggarapan pada hari Senin, 9 Desember 2024 mendatang.
BWF menjelaskan alasan memilih Lee dan Chen untuk bergabung dengan nama-nama elite karena jelas bakat dan prestasinya.
Dimulai dari Lee, sering disebut sebagai salah satu pemain ganda paling berbakat sepanjang masa.
Selain memukau para penggemar dengan keserbagunaannya dan kehadirannya yang memikat di lapangan, prestasi Lee cukup ciamik.
Dia berhasil memenangkan medali emas Olimpiade di nomor ganda campuran pada usia 19 tahun.
Tepatnya ketika dirinya mengikuti Olimpiade Beijing 2008 silam bersama Lee Hyo-jung di nomor ganda campuran.
Baca juga: Daftar Wakil Korea Selatan di BWF World Tour Finals 2024 Menyusut, Negeri Ginseng Sisakan 2 Jagoan
Lee juga telah mengoleksi sebanyak 46 gelar Superseries/World Tour yang memecahkan rekor.
Performa Lee selama sangat ciamik khususnya saat melakukan pertahanan dan kemahirannya yang luar biasa di depan net.
Aksi tersebut membawanya memimpin Korea meraih sejumlah kemenangan, termasuk medali emas beregu putra Asian Games 2014.
Chen, yang dikenal sebagai 'Tembok Besar China', adalah tonggak dari era keemasan bulutangkis China.
Karier Chen dihiasi dengan prestasi yang mengesankan, termasuk emas Olimpiade di Rio 2016, perak di Tokyo 2020, dan perunggu di London 2012.
Kemudian dia juga memiliki rentetan koleksi dua gelar di Kejuaraan Dunia BWF dan 22 gelar Superseries/World Tour.
Pelantikan Lee dan Chen ke dalam Hall of Fame BWF tidak hanya mengakui kontribusi bersejarah mereka dalam dunia bulu tangkis.
Namun juga sebagai bentuk BWF menghormati dampak mereka sebagai panutan setelah kiprah apiknya di bulu tangkis.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer mengatakan bahwa Lee dan Chen adalah panutan yang luar biasa bagi pebulu tangkis.
“Lee Yong Dae dan Chen Long telah menetapkan tolok ukur yang luar biasa dalam olahraga kita," ungkap Poul.
"Prestasi mereka di dalam dan di luar lapangan telah mengangkat bulutangkis ke tingkat yang lebih tinggi."
"Kami bangga merayakan warisan mereka dengan melantik mereka ke dalam Hall of Fame BWF," tandasnya.
Apa Itu Hall of Fame BWF?
Secara umum, Hall of Fame adalah penghargaan individu tertinggi yang diberikan kepada seseorang atas prestasinya.
Pada Hall of Fame BWF, penghargaan diberikan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) kepada atlet yang berprestasi dan memberikan pengaruh yang luar biasa.
Dilansir laman BWF, penghargaan Hall of Fame ini dimulai pada 1996 dengan empat mantan pebulutangkis Inggris yang menerimanya.
Keempatnya adalah S S C Dolby APD, RE, George A Thomas, Betty Uber dan Herbert A E Scheele.
Dari Indonesia sendiri, terdapat 10 nama legenda bulutangkis yang masuk dalam Hall of Fame BWF.
Terakhir atlet dari Indonesia yang meraih penghargaan itu adalah Liliyana Natsir pada Juni 2022 lalu.
Ia juga menjadi perempuan kedua yang menerima penghargaan itu setelah Susi Susanti pada 2004 silam.
BWF sendiri menerapkan beberapa kriteria terhadap individu yang bisa menerima penghargaan ini.
Hal itu tercantum dalam statuta BWF Bagian 1.2.3 tentang peraturan penghargaa BWF, yakni sebagai berikut.
1.2.1 Hasil dan Prestasi yang luar biasa selama karier bermain penuh.
1.2.2 Kontribusi signifikan untuk olahraga di luar penampilan di lapangan.
1.2.3 Teladan, sosok panutan yang patut dicontoh.
1.2.4 Calon harus sudah pensiun dari kompetisi bulu tangkis internasional atau tidak menjadi bagian penting di sirkuit internasional untuk jangka waktu tiga tahun atau lebih .
1.2.5 Dimonasikan untuk Badminton/Para Badminton, dihormati secara internasional dalam olahraga dan dihormati oleh badan olahraga dunia, seperti IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, WADA.
(Tribunnews.com/Niken)