TRIBUNNEWS.COM - Korban regulasi kacau BWF memakan 'korban' lagi di ajang bergengsi sekelas BWF World Tour Finals 2024, dan hari ini Lee Zii Jia (Malaysia), Jumat (13/12/2024).
Regulasi BWF soal perawatan medis terbaru yang mana salah satunya semprotan dingin atau pain killer hanya dapat digunakan pemain/staf medis tim dan selama interval.
Mengutip BWF, dokter Turnamen kini diizinkan untuk memasuki lapangan tanpa arahan dari wasit dalam kasus-kasus yang dicurigai sebagai serangan jantung atau dugaan gegar otak yang disertai pingsan.
Penghapusan jatah semprotan dingin selama pertandingan. Jatah satu semprotan dingin per pemain per pertandingan, yang disediakan oleh Dokter turnamen, ditiadakan.
Selain itu, dokter turnamen tidak akan memberikan semprotan dingin kepada pemain selama interval.
Aturan tersebut diperbarui pada 15 November 2024 lalu tentu sebelum BWF World Tour Finals 2024 berlangsung.
Regulasi BWF yang baru itu justru merugikan atlet lantaran sampai hari ketiga BWF World Tour Finals 2024 sudah ada empat pemain yang mengalami cedera.
Per hari ini Jumat (13/12/2024) Lee Zii Jia jadi salah satu 'korban' regulasi BWF.
Lee Zii Jia yang tampil mengesankan awalnya berhasil mengalahkan Li Shifeng 22-20 di gim pertama.
Permaian Lee konstan apik hingga langsung memimpin jauh di gim kedua.
Seolah kemenangan Lee sudah di depan mata. Terlebih sejatinya dia sudah memastikan satu tiket semifinal BWF World Tour Finals 2024.
Baca juga: Fajar Alfian Keluhkan Aturan Baru BWF soal Penanganan Cedera, Berharap Ditinjau Ulang
Sayangnya ketika skor 13-5, Lee mengalami masalah pada kaki kirinya yang membuat pergerakannya terhambat.
Di mana posisi saat itu Lee sudah melalui interval gim kedua.
Yang artinya ketika Lee mengalami masalah pada kakinya dia sudah melalui masa interval.
Praktis dia tidak di perbolehkan untuk mendapatkan perawatan dari medis.
Tapi kala itu umpiree memberikan kesempatan kepada medis untuk memberikan perawatan.
Sayang, kondisi Lee sepertinya sudah tidak memungkinkan untuk kembali ke performa semula.
Walau sempat memaksakan, Lee tak mampu bergerak banyak hingga poinnya terkejar menjadi 15-11 oleh Shifeng.
Merasa tidak mampu melanjutkan pertandingan, utusan Malaysia akhirnya memutuskan untuk retired.
Tiket semifinal BWF World Tour Finals 2024 milik Lee pun hilang seketika.
Di kasus lainnya ada wakil Indonesia, Fajar Alfian yang bermain di ganda putra ketiban apes imbas aturan baru tersebut.
Tepatnya kemarin ketika melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) kemarin Kamis (12/12/2024).
Selepas interval gim pertama, Fajar melakukan kesalahan ketika mendarat dan membuat ankle kirinya terkilir.
Pasca-insiden tersebut Fajar meminta ijin untuk mengambil jeda ke pinggir lapangan.
Sayang kala itu menurut umpiree Fajar tidak memerlukan perawatan sehingga tidak mendapat perawatan.
Gerakan Fajar pun terbatas dan partnernya Rian Ardianto yang harus pontang-panting mengover permainan.
Baru ketika gim pertama berakhir, Fajar mendapat perawatan ketika dia sudah meringis kesakitan.
Kejadian itu membuat Fajar kecewa dengan BWF dan meminta federasi mengkaji ulang regulasi 'aneh' tersebut.
"Memang sangat disayangkan dengan peraturan medis BWF yang terbaru," kata Fajar mengutip PBSI.
"Untuk insiden cedera seperti saya ini harusnya bisa diberikan pertolongan pertama, semoga aturan ini bisa ditinjau ulang," tandasnya.
Sebelum Fajar, atlet dari kontingen lain juga mengalami hal serupa yaitu ada Aya Ohori tunggal putri Jepang. Kemudian Ren Xianyu (China).
Bahkan Ren sampai memutuskan untuk walkover dari turnamen major tersebut padahal berstatus andalan tuan rumah.
(Tribunnews.com/Niken)