Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan selamat kepada Dommaraju atas "prestasi luar biasa" yang dicapainya, dan memujinya sebagai "hasil dari bakatnya yang tak tertandingi, kerja keras, dan tekadnya yang tak tergoyahkan."
"Kemenangannya tidak hanya mengukir namanya dalam catatan sejarah catur, tetapi juga telah menginspirasi jutaan anak muda untuk bermimpi besar dan mengejar keunggulan," tulis Modi dalam sebuah posting di X.
Siapa Gukesh Dommaraju?
Lahir di Chennai di Tamil Nadu pada bulan Mei 2006, Gukesh Dommaraju belajar bermain catur di usia tujuh tahun.
Ayah Gukesh, Rajnikanth, adalah seorang dokter bedah THT.
Ibunya, Padma, adalah seorang ahli mikrobiologi.
Saat ini, ia belajar di Velammal Vidyalaya, Mel Ayanambakkam di Chennai.
Pada usia 16 tahun, ia menjadi pemain termuda yang pernah mengalahkan mantan juara dunia Magnus Carlsen pada tahun 2022.
Ia juga merupakan orang termuda ketiga yang meraih gelar grandmaster pada tahun 2019 yang dianugerahkan oleh FIDE.
Anak ajaib dari Chennai ini memenangkan Kejuaraan Catur Sekolah Asia dalam kategori U-9 pada tahun 2015 dan Kejuaraan Catur Remaja Dunia pada tahun 2018 dalam kategori cepat dan kilat individu U-12, cepat dan kilat beregu U-12, dan kategori klasik individu U-12.
Gukesh menganggap Viswanathan Anand sebagai mentornya dan berkesempatan menghadapi idolanya pada bulan Juli dalam pertandingan catur di turnamen catur SuperUnited Rapid dan Blitz Kroasia.
Meski pertandingan tidak membuahkan hasil, Anand terkesan dengan fokus dan pendekatan anak muda itu terhadap permainan.
Pada April 2023, Gukesh mengalahkan grandmaster Azerbaijan Misratdin Iskandarov 2-0 untuk lolos ke babak ketiga Piala Dunia FIDE 2023.
Ia mengalahkan mantan pemain nomor satu dunia Magnus Carlsen di turnamen Catur Gaya Bebas pada hari Sabtu untuk kedua kalinya dalam kariernya. Gukesh juga mengalahkan Levon Aronian dari AS di ronde ketiga dan juara dunia Ding Liren dari Tiongkok di ronde keempat.