TRIBUNNEWS.COM - Menuju seri perdana MotoGP 2025 yang mulai menggelar kejuaraan dunia Februari mendatang, promotor ajang balap roda dua Dorna Sports malah mendapatkan masalah.
Seperti diketahui, Dorna Sports merupakan perusahaan asal Spanyol yang menaungi balapan MotoGP dan World Superbike (WSBK).
Permasalahan muncul menyoal pemegang hak komersial Formula 1, Liberty Media, yang baru-baru ini mengakuisisi Dorna Sports.
Akuisisi Dorna Sports oleh Liberty Media kembali menemui permasalahan yang cukup rumit.
Kini Uni Eropa sedang menginvestigasi proses akuisisi yang dilakukan Liberty Media terhadap induk organisasi yang mengelola MotoGP dan WSBK tersebut.
Pembelian Dorna Sports oleh Liberty Media sudah ramai diberitakan sejak tahun lalu, dan kesepakatan resminya diumumkan pada awal 2024 lalu.
Nilainya tak main-main, di mana Liberty Media mengeluarkan 3,5 miliar euro atau senilai hampir Rp58 triliun (kurs per 15 Desember 2024).
Angka tersebut berhasil merebut 86 persen saham Dorna Sports, di mana sisanya masih menjadi milik manajemen perusahaan asal Spanyol tersebut.
Dilaporkan Reuters, Uni Eropa lewat divisi antimonopoli yang dipimpin oleh politisi Spanyol, Teresa Ribera, mempermasalahkan akuisisi tersebut.
Dengan F1 dan MotoGP yang berada di bawah tangan Libery Media, dicurigai akan membatasi kompetisi alias memonopoli dalam penyiaran TV dan streaming.
Sederhananya jika dua ajang balap paling laris penyiarannya diatur oleh pihak yang sama, akan berpotensi mematikan ajang balap lainnya.
Baca juga: MotoGP 2025 Bukan Cuma Marquez vs Bagnaia, Taji Jorge Martin Dinanti The Baby Alien
Bahkan tidak hanya balapan lain, namun juga siaran olahraga lainnya yang bisa berdampak ke sektor ekonomi.
Maka dari itu Uni Eropa sedang mempersiapkan untuk menjalankan investigasi penuh fase kedua yang kabarnya akan dimulai sebelum 19 Desember 2024.
Investigasi yang dilakukan diprediksi akan berjalan sekitar 90 hari sejak hari pertama, sehingga hasilnya mungkin baru keluar saat MotoGP 2025 sudah berjalan.