News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Menuju MotoGP 2025, Dorna Malah Kena Investigasi, Tuduhan Monopoli Siaran TV Mencuat

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pecco Bagnaia setelah start balapan MotoGP Jepang 2024 langsung memimpin barisan rider elite di Sirkuit Motegi, Jepang.

TRIBUNNEWS.COM - Menuju seri perdana MotoGP 2025 yang mulai menggelar kejuaraan dunia Februari mendatang, promotor ajang balap roda dua Dorna Sports malah mendapatkan masalah.

Seperti diketahui, Dorna Sports merupakan perusahaan asal Spanyol yang menaungi balapan MotoGP dan World Superbike (WSBK).

Permasalahan muncul menyoal pemegang hak komersial Formula 1, Liberty Media, yang baru-baru ini mengakuisisi Dorna Sports.

Akuisisi Dorna Sports oleh Liberty Media kembali menemui permasalahan yang cukup rumit.

Pertarungan Pecco Bagnaia #1 dan Jorge Martin #89 di main race MotoGP Malaysia 2024, Minggu (3/11/2024). (MotoGP)

Kini Uni Eropa sedang menginvestigasi proses akuisisi yang dilakukan Liberty Media terhadap induk organisasi yang mengelola MotoGP dan WSBK tersebut.

Pembelian Dorna Sports oleh Liberty Media sudah ramai diberitakan sejak tahun lalu, dan kesepakatan resminya diumumkan pada awal 2024 lalu.

Nilainya tak main-main, di mana Liberty Media mengeluarkan 3,5 miliar euro atau senilai hampir Rp58 triliun (kurs per 15 Desember 2024).

Angka tersebut berhasil merebut 86 persen saham Dorna Sports, di mana sisanya masih menjadi milik manajemen perusahaan asal Spanyol tersebut.

Dilaporkan Reuters, Uni Eropa lewat divisi antimonopoli yang dipimpin oleh politisi Spanyol, Teresa Ribera, mempermasalahkan akuisisi tersebut.

Dengan F1 dan MotoGP yang berada di bawah tangan Libery Media, dicurigai akan membatasi kompetisi alias memonopoli dalam penyiaran TV dan streaming.

Sederhananya jika dua ajang balap paling laris penyiarannya diatur oleh pihak yang sama, akan berpotensi mematikan ajang balap lainnya.

Baca juga: MotoGP 2025 Bukan Cuma Marquez vs Bagnaia, Taji Jorge Martin Dinanti The Baby Alien

Bahkan tidak hanya balapan lain, namun juga siaran olahraga lainnya yang bisa berdampak ke sektor ekonomi.

Maka dari itu Uni Eropa sedang mempersiapkan untuk menjalankan investigasi penuh fase kedua yang kabarnya akan dimulai sebelum 19 Desember 2024.

Investigasi yang dilakukan diprediksi akan berjalan sekitar 90 hari sejak hari pertama, sehingga hasilnya mungkin baru keluar saat MotoGP 2025 sudah berjalan.

Liberty Media sendiri mengakuisisi F1 sejak 2016 silam dari CVC Capital Partners, dan berhasil membuat ajang balap jet darat tersebut semakin sukses dalam beberapa tahun terakhir.

Hadirnya Liberty Media sebagai owner baru Dorna dan MotoGP juga diharapkan membawa dampak yang sama ke kejuaraan balap motor paling bergengsi tersebut. 

Di sisi lain, Dorna juga tidak bisa mengesampingkan tawaran dana segar dari Liberty Media.

Mengingat Dorna juga memiliki masalah finansial sejak dihantam pandemi Covid-19.

Harapannya dengan masuknya MotoGP, dapat mengembalikan daya tarik penonton untuk kembali datang ke lintasan.

Di sisi lain, Liberty Media juga diharapkan bisa mengerek presentase jumlah penonton balapan MotoGP.

Animo penikmat MotoGP memang mengalami penurunan signifikan, tepatnya sejak Valentino Rossi memutuskan pensiun.

Harapannya, Liberty Media bisa menjadikan MotoGP kembali terlahir, seperti F1 yang perlahan mulai mendapatkan penonton baru. 

Salah satu cara Liberty Media mengembangkan popularitas F1 dengan menyiarkannya di platform Netflix. Hal ini juga bisa diberlakukan di MotoGP.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini