TRIBUNNEWS.COM - Terkuak obrolan berapi-api dari Davide Tardozzi selaku bos Ducati dengan anak didiknya, Pecco Bagnaia.
Cuplikan tersebut dirilis oleh Ducati dalam series MotoGP terbaru melalui kanal Youtube dan mengungkap momen Tardozzi dan Bagnaia.
Oborlan tersebut terjadi ketika Bagnaia dikalahkan Jorge Martin di Sprint Race MotoGP Thailand 2024 lalu, di mana Tardozzi memberikan wejangan kepada ridernya.
Dalam seri ini berjudul "Dream On: Ducati and Bagnaia's Pursuit of Glory", menayangkan cuplikan di balik layar tentang putaran final Kejuaraan Dunia MotoGP 2024.
Khususnya dari dalam Tim Ducati Lenovo, dengan fokus pada Bagnaia.
Kondisi balapan sprint di Thailand saat itu menempatkan Bagnaia finis di posisi ketiga.
Adapun penyebab Bagnaia terlempar posisi ketiga padahal dapat start ideal sebagai pole gegara diganggu Martin.
Setelah tikungan pertama Jorge Martin menyalipnya dari sisi dalam dan berhasil melakukan manuver kepada Bagnaia.
Baca juga: Menuju MotoGP 2025, Dorna Malah Kena Investigasi, Tuduhan Monopoli Siaran TV Mencuat
Pembalap Italia itu semoat merebut kembali posisi terdepan dari Martin saat keluar dari tikungan.
Namun pembalap asal Spanyol masih mampu kembali melewatinya saat pergantian arah dari tikungan keenam ke tikungan ketujuh di akhir balapan.
Imbasnya upaya Martin tersebut membuat Bagnaia turun ke posisi ketiga.
Dalam tayangan tersebut menunjukkan diskusi di truk Bagnaia setelah Sprint.
Bahkan diskusi tersebut dilakukan dengan Bagnaia, istri, saudara perempuannya, petugas pers, dan Davide Tardozzi.
"Hari ini, Martin punya nyali," kata Tardozzi kepada Bagnaia.
"Keberanian untuk menjatuhkanmu. Ia sudah memutuskan bahwa ia akan mengganggu Anda. Ia melakukan apa yang harus ia lakukan," katanya menambahkan.
Berkaca dari upaya nekat Martin, Tardozzi memberikan keterangan tegas kepada Bagnaia untuk membalasnya.
Menurut Tardozzi, pembalap jebolan Akademi Valentino Rossi itu tak bisa selalu jadi pria lembut.
Pasalnya jika karakter tersebut terus dilakukan, rival Bagnaia dengan mudah akan mengalahkannya.
Karena itulah Tardozzi menginginkan pembalao andalannya untuk bisa membalas dendam kepada Martin.
"Itulah yang harus Anda lakukan besok. Anda tidak bisa selalu menjadi pria sejati. Anda tidak bisa, karena orang-orang ini menendang pantat Anda," tegas Tardozzi.
"Ia (Martin) telah mengincar Anda di tikungan pertama, ia sudah memutuskan bahwa ia akan menabrak Anda. Tidak ada keraguan tentang itu."
"Jadi, Anda harus berhenti bersikap seperti seorang pria lembut, karena itu mereka akan menghancurkan Anda," tandasnya.
Omongan Tardozzi kepada suami Domizia Castagnini langsung dibuktikan oleh Bagnaia dengan cara yang lebih tenang.
Sehari setelahnya di main race, tim Bagnaia membuat keputusan yang diambil di menit-menit akhir.
Di mana proses pengambilan keputusan juga diperlihatkan dalam episode pertama tayangan series Dream On tersebut.
Keputusan untuk mengganti motor utama Bagnaia menjadi motor basah membantunya bangkit dari kekecewaan di Sprint.
Hingga pada akhirnya rider yang kala itu masih menggunakan nomor #1 berhasil memenangkan balapan utama.
Menariknya hasil manis Bagnaia di main race seri Thailand jadi kemenangan pertamanya di kelas utama dalam kondisi basah.
(Tribunnews.com/Niken)