TRIBUNNEWS.COM - Nama Vanja Bukilic mendapat pujian besar setelah membantu Red Sparks mengalahkan Pink Spiders di Liga Voli Korea Selatan pada Selasa (17/12/2024).
Bukilic menyumbang 34 poin dalam kemenangan Red Sparks atas Pink Spiders, terbanyak di antara pemain kedua tim.
Dengan 34 poin itu, Red Sparks akhirnya mengalahkan Pink Spiders dengan skor 3-1 (25-22, 25-23, 14-25, 25-22).
Itu menjadi kekalahan pertama Pink Spiders di musim ini, membuat tren 14 kemenangan tim yang dikapteni Kim Yeon-koung itu terhenti.
Dikutip dari sports.donga.com, Bukilic mencapai tingkat keberhasilan serangan sebesar 48,39 persen, lebih tinggi dari Megawati Hangestri yang mengumpulkan 20 poin dengan tingkat keberhasilan 47,22 persen.
Penampilan Bukilic mendatangkan banyak pujian. Transformasinya di musim kedua Liga Voli Korea bersama Red Sparks dianggap berhasil.
Untuk diketahui, Bukiric awalnya berposisi sebagai opposite spiker. Posisi inilah yang dijalani saat bersama Hi Pass di musim lalu.
Baca juga: Jadwal 3 Laga Sisa Red Sparks di Liga Voli Korea Putaran ke-3, Asa Megawati Lanjutkan Tren Unbeaten
Dalam peran itu, ia dianggap kurang optimal sehingga membuat Hi Pass akhirnya tak memperpanjang kontraknya.
Namun, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin memilih Bukilic sebagai pemain asing dalam draft, dan memainkannya di posisi outside hitter untuk mendukung Megawati Hangestri sebagai tandem yang saling melengkapi.
Kepercayaan itu terbukti benar. Keduanya kini menjadi ujung tombak serangan tim, dan kini semakin menunjukkan kekompakan.
Meski perannya kini mencakup tugas menerima servis yang lebih berat, ia tetap mampu tampil impresif, mencatatkan statistik yang mengesankan.
Bukilic kini telah mengumpulkan 343 dari 15 pertandingan yang dimainkan bersama Red Sparks musim ini, hanya satu poin lebih sedikit dari Laetitia Moma Bassoko, opposite Hyundai Hillstate.
Pelatih Ko Hee-jin memuji etos kerja Bukilic yang luar biasa. Ia mengungkapkan bahwa sangat jarang pemain yang cukup tinggi dapat beradaptasi dengan cepat menjadi pemain defensif.
"Saya telah bermain bola voli selama 35 tahun, dan sangat sulit bagi pemain setinggi ini (198 cm) untuk terlambat menemukan bakat bertahannya."
"Berkat peran baru Bukirici, beban Mega telah jauh berkurang. Itu juga punya efek membuyarkan bloker lawan," pujinya.
Baca juga: Top Skor Liga Voli Korea: 20 Poin Megawati Bantu Red Sparks Hajar Pink Spiders, Bukilic Dekati Moma
Pemain asal Serbia itu pun mengaku dirinya banyak memerhatikan ratu voli Korea, kapten Pink Spiders, Kim Yeon-koung, yang ia sebut sebagai 'jenius voli pertama'.
Ia mengaku banyak belajar dari teknik Kim untuk memperbaiki penerimaan servis dan variasi serangannya.
Meski awalnya kesulitan, kini Bukiric merasa percaya diri sebagai pemain dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang.
"Sangat sulit ketika saya pertama kali berganti posisi. Saya masih merasa kesulitan," katanya.
"Tetapi saya bekerja keras untuk membuatnya lebih mudah untuk bermain sebagai pemukul luar," lanjut pemain berusia 25 tahun itu.
"Saya selalu berusaha memukul dengan keras, namun sekarang saya memiliki lebih banyak ruang, dan saya bahkan dapat melihat area kosong di lapangan," ungkapnya
Bukilic berkontribusi besar pada performa timnya yang kini bertengger di posisi ketiga klasemen sementara.
Red Sparks mencatat kemenangan beruntun di ronde ketiga, termasuk mengalahkan tim kuat seperti Korea Hi Pass dan Hyundai Hillstate.
Ia berharap transformasinya sebagai outside hitter dapat memperbesar peluangnya bermain lebih sering untuk tim nasional Serbia, khususnya berdampingan dengan bintang voli dunia, Tijana Boskovic.
"Jika saya bermain sebagai pemukul luar, saya rasa saya akan bisa lebih sering bermain untuk tim voli putri Serbia. Saya akan berdampingan dengan Tijana Boskovic, opposite spiker terbaik dunia," ucapnya tegas.
(Tribunnews.com/Tio)